Pengaturan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematur
Bayi prematur sebagian besar lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Perawatan bayi prematur membutuhkan perhatian yang intensif. Perawatan ini bertujuan untuk meningkatkan berat badan (BB). Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan BB bayi prematur yaitu melalui intervensi pengaturan...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Semarang
2024-12-01
|
Series: | Ners Muda |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/nersmuda/article/view/13564 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832586454952312832 |
---|---|
author | Ana Muti'ah Mariyam Mariyam |
author_facet | Ana Muti'ah Mariyam Mariyam |
author_sort | Ana Muti'ah |
collection | DOAJ |
description | Bayi prematur sebagian besar lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Perawatan bayi prematur membutuhkan perhatian yang intensif. Perawatan ini bertujuan untuk meningkatkan berat badan (BB). Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan BB bayi prematur yaitu melalui intervensi pengaturan siklus pencahayaan dan pemberian nesting. Tujuan studi kasus ini adalah mengevaluasi hasil penerapan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematur. Desain studi ini menggunakan metode case report dengan multi case melalui pendekatan pemberian asuhan keperawatan. Variabel yang dievalua s i adalah berat badan bayi prematur. Subyek studi kasus ini adalah 2 bayi prematur dengan BBLR yang dirawat di ruang NRT RSUP Dr.Kariadi Semarang. Intervensi yang diberikan adalah pengaturan siklus pencahayaan dan nesting diberikan 7 hari. Hasil studi kasus ini menunjukka n kedua subyek studi mengalami masalah keperawatan resiko hipotermia. Bayi prematur yang diberikan siklus pencahayan dan nesting menunjukkan berat badan bayi meningkat. Subyek 1 menunjukkan hasil berat badan sebelum diberikan intervensi 1525 gram setelah diberikan intervensi 1705 gram, sedangkan subyek studi ke-2 menunjukkan hasil berat badan sebelum diberikan intervensi 1215 gram setelah diberikan intervensi 1571 gram. Kesimpulan Hasil penerapan studi kasus ini sama seperti penelitian sebelumnya yang menunjukkan terdapat peningkatan berat badan bayi melalui pengaturan siklus pencahayaan dan nesting. |
format | Article |
id | doaj-art-fa6806465b5d4304b993949017d64172 |
institution | Kabale University |
issn | 2723-8067 |
language | Indonesian |
publishDate | 2024-12-01 |
publisher | Universitas Muhammadiyah Semarang |
record_format | Article |
series | Ners Muda |
spelling | doaj-art-fa6806465b5d4304b993949017d641722025-01-25T17:27:49ZindUniversitas Muhammadiyah SemarangNers Muda2723-80672024-12-015334034510.26714/nm.v5i3.135647843Pengaturan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematurAna Muti'ah0Mariyam Mariyam1Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Universitas Muhammadiyah SemarangProgram Studi Pendidikan Profesi Ners, Universitas Muhammadiyah SemarangBayi prematur sebagian besar lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Perawatan bayi prematur membutuhkan perhatian yang intensif. Perawatan ini bertujuan untuk meningkatkan berat badan (BB). Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan BB bayi prematur yaitu melalui intervensi pengaturan siklus pencahayaan dan pemberian nesting. Tujuan studi kasus ini adalah mengevaluasi hasil penerapan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematur. Desain studi ini menggunakan metode case report dengan multi case melalui pendekatan pemberian asuhan keperawatan. Variabel yang dievalua s i adalah berat badan bayi prematur. Subyek studi kasus ini adalah 2 bayi prematur dengan BBLR yang dirawat di ruang NRT RSUP Dr.Kariadi Semarang. Intervensi yang diberikan adalah pengaturan siklus pencahayaan dan nesting diberikan 7 hari. Hasil studi kasus ini menunjukka n kedua subyek studi mengalami masalah keperawatan resiko hipotermia. Bayi prematur yang diberikan siklus pencahayan dan nesting menunjukkan berat badan bayi meningkat. Subyek 1 menunjukkan hasil berat badan sebelum diberikan intervensi 1525 gram setelah diberikan intervensi 1705 gram, sedangkan subyek studi ke-2 menunjukkan hasil berat badan sebelum diberikan intervensi 1215 gram setelah diberikan intervensi 1571 gram. Kesimpulan Hasil penerapan studi kasus ini sama seperti penelitian sebelumnya yang menunjukkan terdapat peningkatan berat badan bayi melalui pengaturan siklus pencahayaan dan nesting.https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/nersmuda/article/view/13564prematurnestingsiklus pencahayaan |
spellingShingle | Ana Muti'ah Mariyam Mariyam Pengaturan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematur Ners Muda prematur nesting siklus pencahayaan |
title | Pengaturan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematur |
title_full | Pengaturan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematur |
title_fullStr | Pengaturan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematur |
title_full_unstemmed | Pengaturan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematur |
title_short | Pengaturan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematur |
title_sort | pengaturan siklus pencahayaan dan nesting terhadap berat badan bayi prematur |
topic | prematur nesting siklus pencahayaan |
url | https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/nersmuda/article/view/13564 |
work_keys_str_mv | AT anamutiah pengaturansikluspencahayaandannestingterhadapberatbadanbayiprematur AT mariyammariyam pengaturansikluspencahayaandannestingterhadapberatbadanbayiprematur |