Status Hukum Sungai Whanganui Dalam Perspektif Keadilan Lingkungan untuk Ekologi yang Berkelanjutan
Merusak alam berarti kejahatan, karena sebagian manusia hidup bergantung pada alam. Masyarakat adat hidupnya sangat tergantung pada alam. Selandia Baru mengakui Sungai Whanganui sebagai entitas pemegang hak dan kewajiban melalui sengketa yang panjang antara suku Maori dengan pemerintah. Tulisan ini...
Saved in:
Main Authors: | Kristianus Zega, Muhammad Muhdar, Rosmini |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Program Magister Ilmu Hukum Universitas Ekasakti
2025-01-01
|
Series: | Unes Journal of Swara Justisia |
Subjects: | |
Online Access: | https://swarajustisia.unespadang.ac.id/index.php/UJSJ/article/view/582 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Similar Items
-
Assessment of Geoeducation Program for Indigenous Students in Kenyir Geopark, Terengganu, Malaysia
by: Dony Adryansyah Nazaruddin, et al.
Published: (2024-04-01) -
Asesmen Kekeringan Meteorologi dengan Metode China Z Index (CZI) dan Standarized Precipitation Index (SPI) di DAS Sampean Baru, Kabupaten Bondowoso
by: Billy Satria Nanda Satria, et al.
Published: (2024-06-01) -
PENATAAN TEPIAN SUNGAI CENRANAE DENGAN PENDEKATAN EKOLOGIS DI KOTA SENGKANG
by: Sri Setianingsih, et al.
Published: (2015-06-01) -
Malaysia Baru : réaménager la nouvelle dépendance du capitalisme malaisien à la Chine
by: Elsa Lafaye de Micheaux
Published: (2019-03-01) -
Untapping the potential of Indigenous water jurisdiction: perspectives from Whanganui and Aotearoa New Zealand
by: Elizabeth Macpherson, et al.
Published: (2025-01-01)