Status Hukum Sungai Whanganui Dalam Perspektif Keadilan Lingkungan untuk Ekologi yang Berkelanjutan

Merusak alam berarti kejahatan, karena sebagian manusia hidup bergantung pada alam. Masyarakat adat hidupnya sangat tergantung pada alam. Selandia Baru mengakui Sungai Whanganui sebagai entitas pemegang hak dan kewajiban melalui sengketa yang panjang antara suku Maori dengan pemerintah. Tulisan ini...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Kristianus Zega, Muhammad Muhdar, Rosmini
Format: Article
Language:English
Published: Program Magister Ilmu Hukum Universitas Ekasakti 2025-01-01
Series:Unes Journal of Swara Justisia
Subjects:
Online Access:https://swarajustisia.unespadang.ac.id/index.php/UJSJ/article/view/582
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832592824917295104
author Kristianus Zega
Muhammad Muhdar
Rosmini
author_facet Kristianus Zega
Muhammad Muhdar
Rosmini
author_sort Kristianus Zega
collection DOAJ
description Merusak alam berarti kejahatan, karena sebagian manusia hidup bergantung pada alam. Masyarakat adat hidupnya sangat tergantung pada alam. Selandia Baru mengakui Sungai Whanganui sebagai entitas pemegang hak dan kewajiban melalui sengketa yang panjang antara suku Maori dengan pemerintah. Tulisan ini akan membahas tentang hal yang menyebabkan Sungai Whanganui di Selandia Baru ditetapkan menjadi sebuah entitas subjek hukum setara dengan manusia, mulai tentang kedudukan lingkungan-sungai sebagai subyek hukum dan potensi replikasi di negara lain. Penelitian ini merupakan suatu penelitian dengan pendekatan doktrinal yang berkarakter normatif. Menurut ekosentrisme, hal yang paling penting adalah tetap bertahannya semua yang hidup dan yang tidak hidup sebagai komponen ekosistem yang sehat, seperti halnya manusia, semua benda kosmis memiliki tanggung jawab moralnya sendiri. Perubahan kecil dalam sistem yang kompleks akan menghasilkan hasil yang tidak mungkin diprediksi. Misalnya, kepakan sayap kupu-kupu dapat menyebabkan perubahan kecil di atmosfer yang menyebabkan kondisi cuaca buruk di tempat lain (butterfly effect). Dampak penetapan Sungai Whanganui menjadi entitas subjek hukum setara dengan manusia dapat dikatakan seperti butterfly effect yang akan dirasakan berbagai pihak dengan tingkatan yang berbeda-beda sesuai dari objek isu.
format Article
id doaj-art-ed139f0738804f00a316902d343bdad3
institution Kabale University
issn 2579-4701
2579-4914
language English
publishDate 2025-01-01
publisher Program Magister Ilmu Hukum Universitas Ekasakti
record_format Article
series Unes Journal of Swara Justisia
spelling doaj-art-ed139f0738804f00a316902d343bdad32025-01-21T04:13:30ZengProgram Magister Ilmu Hukum Universitas EkasaktiUnes Journal of Swara Justisia2579-47012579-49142025-01-018410.31933/qb938n80Status Hukum Sungai Whanganui Dalam Perspektif Keadilan Lingkungan untuk Ekologi yang BerkelanjutanKristianus Zega0Muhammad Muhdar1Rosmini2Universitas MulawarmanUniversitas MulawarmanUniversitas Mulawarman Merusak alam berarti kejahatan, karena sebagian manusia hidup bergantung pada alam. Masyarakat adat hidupnya sangat tergantung pada alam. Selandia Baru mengakui Sungai Whanganui sebagai entitas pemegang hak dan kewajiban melalui sengketa yang panjang antara suku Maori dengan pemerintah. Tulisan ini akan membahas tentang hal yang menyebabkan Sungai Whanganui di Selandia Baru ditetapkan menjadi sebuah entitas subjek hukum setara dengan manusia, mulai tentang kedudukan lingkungan-sungai sebagai subyek hukum dan potensi replikasi di negara lain. Penelitian ini merupakan suatu penelitian dengan pendekatan doktrinal yang berkarakter normatif. Menurut ekosentrisme, hal yang paling penting adalah tetap bertahannya semua yang hidup dan yang tidak hidup sebagai komponen ekosistem yang sehat, seperti halnya manusia, semua benda kosmis memiliki tanggung jawab moralnya sendiri. Perubahan kecil dalam sistem yang kompleks akan menghasilkan hasil yang tidak mungkin diprediksi. Misalnya, kepakan sayap kupu-kupu dapat menyebabkan perubahan kecil di atmosfer yang menyebabkan kondisi cuaca buruk di tempat lain (butterfly effect). Dampak penetapan Sungai Whanganui menjadi entitas subjek hukum setara dengan manusia dapat dikatakan seperti butterfly effect yang akan dirasakan berbagai pihak dengan tingkatan yang berbeda-beda sesuai dari objek isu. https://swarajustisia.unespadang.ac.id/index.php/UJSJ/article/view/582Sungai WhanganuiSubjek HukumSelandia BaruEfek Kupu-Kupu
spellingShingle Kristianus Zega
Muhammad Muhdar
Rosmini
Status Hukum Sungai Whanganui Dalam Perspektif Keadilan Lingkungan untuk Ekologi yang Berkelanjutan
Unes Journal of Swara Justisia
Sungai Whanganui
Subjek Hukum
Selandia Baru
Efek Kupu-Kupu
title Status Hukum Sungai Whanganui Dalam Perspektif Keadilan Lingkungan untuk Ekologi yang Berkelanjutan
title_full Status Hukum Sungai Whanganui Dalam Perspektif Keadilan Lingkungan untuk Ekologi yang Berkelanjutan
title_fullStr Status Hukum Sungai Whanganui Dalam Perspektif Keadilan Lingkungan untuk Ekologi yang Berkelanjutan
title_full_unstemmed Status Hukum Sungai Whanganui Dalam Perspektif Keadilan Lingkungan untuk Ekologi yang Berkelanjutan
title_short Status Hukum Sungai Whanganui Dalam Perspektif Keadilan Lingkungan untuk Ekologi yang Berkelanjutan
title_sort status hukum sungai whanganui dalam perspektif keadilan lingkungan untuk ekologi yang berkelanjutan
topic Sungai Whanganui
Subjek Hukum
Selandia Baru
Efek Kupu-Kupu
url https://swarajustisia.unespadang.ac.id/index.php/UJSJ/article/view/582
work_keys_str_mv AT kristianuszega statushukumsungaiwhanganuidalamperspektifkeadilanlingkunganuntukekologiyangberkelanjutan
AT muhammadmuhdar statushukumsungaiwhanganuidalamperspektifkeadilanlingkunganuntukekologiyangberkelanjutan
AT rosmini statushukumsungaiwhanganuidalamperspektifkeadilanlingkunganuntukekologiyangberkelanjutan