Penambahan Kinesiotaping pada Intervensi Ultrasound, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, dan Massage lebih Meningkatkan Kemampuan Fungsional pada Pasien Osteoarthritis Genu

Osteoarthrit (OA) genu adalah gangguan sistem muskuloskeletal degeneratif pada sendi lutut yang ditandai oleh mengikisnya kartilago dengan perlahan dan progresif. OA genu dapat terjadi pada setiap individu, angka kejadian lebih tinggi pada perempuan dan menjadi penyebab gangguan fungsional tertinggi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Made Widnyana, I Putu Yudi Pramana Putra, Anak Agung Gede Eka Septian Utama, I Dewa Gede Alit Kamayoga
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang 2024-07-01
Series:Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Subjects:
Online Access:https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/379
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Osteoarthrit (OA) genu adalah gangguan sistem muskuloskeletal degeneratif pada sendi lutut yang ditandai oleh mengikisnya kartilago dengan perlahan dan progresif. OA genu dapat terjadi pada setiap individu, angka kejadian lebih tinggi pada perempuan dan menjadi penyebab gangguan fungsional tertinggi pada orang dengan usia di atas 65 tahun. Penambahan kinesiotaping pada intervensi ultrasound, TENS, dan massage mampu meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien OA genu dengan mekanisme fasilitasi otot, inhibisi nyeri dan fiksasi sendi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre and post-test two group design. Penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2023 di klinik fisioterapi I Made Niko Winaya Denpasar. Subjek pasien OA genu yang sesuai dengan kriteria inklusi dan dipilih dengan metode purposive sampling dan diacak dengan metode permutasi blok. Subjek berjumlah 36 orang yang terbagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 16 subjek. Kelompok perlakuan mendapatkan intervensi kinesiotaping, ultrasound, TENS dan massage. Kelompok kontrol mendapatkan interevensi ultrasound, TENS, dan massage. Kemampuan fungsional pada subjek OA genu dinilai dengan kuisioner WOMAC. Hasil uji statistik paired sampel t-test pada kedua kelompok menunjukkan p=0,000 (p<0,0). Hal ini berarti terjadi peningkatan kemampuan fungsional secara signifikan pada kedua kelompok. Hasil uji statistik independent sample t-test menunjukkan p=0,026 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan ada perbedaan signifikan peningkatan kemampuan fungsional antara kelompok perlakuan dengan keompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi kinesiotaping, ultrasound, TENS dan massag lebih baik dari pada intervensi ultrasound, TENS, dan massage dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien OA genu.
ISSN:2548-8716
2599-2791