Political Moderation as a New Foundation in Indonesia: An Analysis of Deliberative Democracy Theory and Maqashid Shariah

This study explores the concept of political moderation in Indonesia, proposing it as a crucial approach to addressing the current political polarization. As one of the world's largest democracies, Indonesia faces challenges such as political polarization, disinformation, and the risk of social...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Anggi Syahrain, Arif Sugitanata, Siti Aminah
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2024-08-01
Series:An-Nida'
Subjects:
Online Access:https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/28985
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1846091038743068672
author Anggi Syahrain
Arif Sugitanata
Siti Aminah
author_facet Anggi Syahrain
Arif Sugitanata
Siti Aminah
author_sort Anggi Syahrain
collection DOAJ
description This study explores the concept of political moderation in Indonesia, proposing it as a crucial approach to addressing the current political polarization. As one of the world's largest democracies, Indonesia faces challenges such as political polarization, disinformation, and the risk of social disintegration, exacerbated by regional elections and the dominance of political dynasties. This research introduces the concept of political moderation as a "new foundation" to balance ideological differences and ensure social stability. By analyzing this concept through Jürgen Habermas's theory of Deliberative Democracy and Al-Shatibi's Maqashid Shariah, the study integrates rational discourse and Islamic principles to highlight the importance of moderation in building an inclusive and sustainable democracy. The study employs a qualitative research methodology, utilizing primary data from selected books, journals, and online sources, and applies descriptive-analytical analysis to examine the implications of political moderation. The findings indicate that political moderation not only prevents the escalation of conflicts but also strengthens democratic institutions by promoting dialogue, tolerance, and respect for differing opinions. Additionally, political moderation aligns with Islamic values of justice and balance, contributing to the protection of religion, life, intellect, lineage, and property, as emphasized in Maqashid Shariah. The study concludes that political moderation is essential for maintaining national unity, promoting social justice, and ensuring the long-term stability and development of democracy in Indonesia. Abstrak: Penelitian ini mengeksplorasi konsep moderasi politik di Indonesia, mengusulkannya sebagai pendekatan penting untuk mengatasi polarisasi politik yang terjadi saat ini. Sebagai salah satu demokrasi terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan seperti polarisasi politik, disinformasi, dan risiko disintegrasi sosial, yang diperburuk oleh pemilihan daerah dan dominasi dinasti politik. Penelitian ini memperkenalkan konsep moderasi politik sebagai "fondasi baru" untuk menyeimbangkan perbedaan ideologi dan memastikan stabilitas sosial. Dengan menganalisis konsep ini melalui teori Demokrasi Deliberatif Jürgen Habermas dan Maqashid Shariah Asy-Syatibi, penelitian ini mengintegrasikan diskursus rasional dan prinsip-prinsip Islam untuk menyoroti pentingnya moderasi dalam membangun demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan memanfaatkan data primer dari buku, jurnal, dan sumber online yang dipilih, serta menerapkan analisis deskriptif-analitis untuk mengkaji implikasi moderasi politik. Temuan menunjukkan bahwa moderasi politik tidak hanya mencegah eskalasi konflik tetapi juga memperkuat institusi demokrasi dengan mempromosikan dialog, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan pendapat. Selain itu, moderasi politik sejalan dengan nilai-nilai Islam tentang keadilan dan keseimbangan, yang berkontribusi pada perlindungan agama, kehidupan, akal, keturunan, dan harta benda, sebagaimana ditekankan dalam Maqashid Shariah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa moderasi politik sangat penting untuk menjaga kesatuan nasional, mempromosikan keadilan sosial, dan memastikan stabilitas serta perkembangan jangka panjang demokrasi di Indonesia.
format Article
id doaj-art-be1dd6fc75034aeca5b6f0b01c35ffa4
institution Kabale University
issn 0853-1161
2407-1706
language Indonesian
publishDate 2024-08-01
publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
record_format Article
series An-Nida'
spelling doaj-art-be1dd6fc75034aeca5b6f0b01c35ffa42025-01-15T22:29:45ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RiauAn-Nida'0853-11612407-17062024-08-0148212314210.24014/an-nida.v48i2.289859752Political Moderation as a New Foundation in Indonesia: An Analysis of Deliberative Democracy Theory and Maqashid ShariahAnggi Syahrain0Arif Sugitanata1Siti Aminah2Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaUniversiti Sultan Zainal Abidin, MalaysiaThis study explores the concept of political moderation in Indonesia, proposing it as a crucial approach to addressing the current political polarization. As one of the world's largest democracies, Indonesia faces challenges such as political polarization, disinformation, and the risk of social disintegration, exacerbated by regional elections and the dominance of political dynasties. This research introduces the concept of political moderation as a "new foundation" to balance ideological differences and ensure social stability. By analyzing this concept through Jürgen Habermas's theory of Deliberative Democracy and Al-Shatibi's Maqashid Shariah, the study integrates rational discourse and Islamic principles to highlight the importance of moderation in building an inclusive and sustainable democracy. The study employs a qualitative research methodology, utilizing primary data from selected books, journals, and online sources, and applies descriptive-analytical analysis to examine the implications of political moderation. The findings indicate that political moderation not only prevents the escalation of conflicts but also strengthens democratic institutions by promoting dialogue, tolerance, and respect for differing opinions. Additionally, political moderation aligns with Islamic values of justice and balance, contributing to the protection of religion, life, intellect, lineage, and property, as emphasized in Maqashid Shariah. The study concludes that political moderation is essential for maintaining national unity, promoting social justice, and ensuring the long-term stability and development of democracy in Indonesia. Abstrak: Penelitian ini mengeksplorasi konsep moderasi politik di Indonesia, mengusulkannya sebagai pendekatan penting untuk mengatasi polarisasi politik yang terjadi saat ini. Sebagai salah satu demokrasi terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan seperti polarisasi politik, disinformasi, dan risiko disintegrasi sosial, yang diperburuk oleh pemilihan daerah dan dominasi dinasti politik. Penelitian ini memperkenalkan konsep moderasi politik sebagai "fondasi baru" untuk menyeimbangkan perbedaan ideologi dan memastikan stabilitas sosial. Dengan menganalisis konsep ini melalui teori Demokrasi Deliberatif Jürgen Habermas dan Maqashid Shariah Asy-Syatibi, penelitian ini mengintegrasikan diskursus rasional dan prinsip-prinsip Islam untuk menyoroti pentingnya moderasi dalam membangun demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan memanfaatkan data primer dari buku, jurnal, dan sumber online yang dipilih, serta menerapkan analisis deskriptif-analitis untuk mengkaji implikasi moderasi politik. Temuan menunjukkan bahwa moderasi politik tidak hanya mencegah eskalasi konflik tetapi juga memperkuat institusi demokrasi dengan mempromosikan dialog, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan pendapat. Selain itu, moderasi politik sejalan dengan nilai-nilai Islam tentang keadilan dan keseimbangan, yang berkontribusi pada perlindungan agama, kehidupan, akal, keturunan, dan harta benda, sebagaimana ditekankan dalam Maqashid Shariah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa moderasi politik sangat penting untuk menjaga kesatuan nasional, mempromosikan keadilan sosial, dan memastikan stabilitas serta perkembangan jangka panjang demokrasi di Indonesia.https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/28985political moderationdeliberative democracyjürgen habermasmaqashid sharia.
spellingShingle Anggi Syahrain
Arif Sugitanata
Siti Aminah
Political Moderation as a New Foundation in Indonesia: An Analysis of Deliberative Democracy Theory and Maqashid Shariah
An-Nida'
political moderation
deliberative democracy
jürgen habermas
maqashid sharia.
title Political Moderation as a New Foundation in Indonesia: An Analysis of Deliberative Democracy Theory and Maqashid Shariah
title_full Political Moderation as a New Foundation in Indonesia: An Analysis of Deliberative Democracy Theory and Maqashid Shariah
title_fullStr Political Moderation as a New Foundation in Indonesia: An Analysis of Deliberative Democracy Theory and Maqashid Shariah
title_full_unstemmed Political Moderation as a New Foundation in Indonesia: An Analysis of Deliberative Democracy Theory and Maqashid Shariah
title_short Political Moderation as a New Foundation in Indonesia: An Analysis of Deliberative Democracy Theory and Maqashid Shariah
title_sort political moderation as a new foundation in indonesia an analysis of deliberative democracy theory and maqashid shariah
topic political moderation
deliberative democracy
jürgen habermas
maqashid sharia.
url https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/28985
work_keys_str_mv AT anggisyahrain politicalmoderationasanewfoundationinindonesiaananalysisofdeliberativedemocracytheoryandmaqashidshariah
AT arifsugitanata politicalmoderationasanewfoundationinindonesiaananalysisofdeliberativedemocracytheoryandmaqashidshariah
AT sitiaminah politicalmoderationasanewfoundationinindonesiaananalysisofdeliberativedemocracytheoryandmaqashidshariah