Debulking keloid pada telinga kiri

Pendahuluan: Keloid adalah lesi proliferatif jinak dari jaringan konektif dermis yang biasanya dihasilkan dari respon jaringan terhadap trauma kulit pada orang-orang dengan predisposisi, dimana tidak sembuh secara spontan. Terapi keloid dipilih bergantung pada ukuran lesi, lokasi, kedalaman lesi, us...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ennesta Asri, Sri Lestari, Nadya Hasriningrum, Meligasari L Gaya
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2018-10-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/866
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832570523763081216
author Ennesta Asri
Sri Lestari
Nadya Hasriningrum
Meligasari L Gaya
author_facet Ennesta Asri
Sri Lestari
Nadya Hasriningrum
Meligasari L Gaya
author_sort Ennesta Asri
collection DOAJ
description Pendahuluan: Keloid adalah lesi proliferatif jinak dari jaringan konektif dermis yang biasanya dihasilkan dari respon jaringan terhadap trauma kulit pada orang-orang dengan predisposisi, dimana tidak sembuh secara spontan. Terapi keloid dipilih bergantung pada ukuran lesi, lokasi, kedalaman lesi, usia pasien dan respon terhadap pengobatan terakhir. Terapi pembedahan pada keloid yang besar dan tidak bertangkai seperti keloid pada daun telinga merupakan pilihan. Kasus: Dilaporkan satu kasus debulking keloid di daun telinga kiri pada laki-laki 19 tahun. Pasien mengeluhkan timbul benjolan sewarna kulit yang terasa sedikit gatal di daun telinga kiri sejak 1 tahun yang lalu akibat luka robek kecelakaan lalu lintas 2 tahun yang lalu. Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya pada benjolan tersebut. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik, tanda vital dalam batas normal. Status dermatologikus pada helix aurikula sinistra didapatkan adanya skar hipertrofik dengan ukuran 2cm x 1cm x 0,5cm, permukaan licin, keras, mengkilat, imobile, dan telangiektasis. Pasien dilakukan debulking keloid menggunakan anestesi lokal dengan lidocaine  2% + pehacaine 1:80.000. Setelah 3 minggu paska operasi, luka baik dengan ukuran keloid mengecil. Pasien direncanakan injeksi triamsinolon acetonide 40 mg 1 minggu lagi. Diskusi:  Lini pertama terapi keloid adalah injeksi kortikosteroid intralesi. Kombinasi bedah dan triamsinolon asetonid intralesi dapat mencegah kekambuhan keloid.
format Article
id doaj-art-bbdb35a3f2324b08bb615cc60843cfe8
institution Kabale University
issn 2301-7406
language English
publishDate 2018-10-01
publisher Faculty of Medicine at Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Kesehatan Andalas
spelling doaj-art-bbdb35a3f2324b08bb615cc60843cfe82025-02-02T15:39:17ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062018-10-017011611810.25077/jka.v7i0.866739Debulking keloid pada telinga kiriEnnesta Asri0Sri Lestari1Nadya Hasriningrum2Meligasari L Gaya3Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP dr. M. Djamil Padang/Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, PadangBagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP dr. M. Djamil Padang/Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, PadangPPDS Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, PadangPPDS Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, PadangPendahuluan: Keloid adalah lesi proliferatif jinak dari jaringan konektif dermis yang biasanya dihasilkan dari respon jaringan terhadap trauma kulit pada orang-orang dengan predisposisi, dimana tidak sembuh secara spontan. Terapi keloid dipilih bergantung pada ukuran lesi, lokasi, kedalaman lesi, usia pasien dan respon terhadap pengobatan terakhir. Terapi pembedahan pada keloid yang besar dan tidak bertangkai seperti keloid pada daun telinga merupakan pilihan. Kasus: Dilaporkan satu kasus debulking keloid di daun telinga kiri pada laki-laki 19 tahun. Pasien mengeluhkan timbul benjolan sewarna kulit yang terasa sedikit gatal di daun telinga kiri sejak 1 tahun yang lalu akibat luka robek kecelakaan lalu lintas 2 tahun yang lalu. Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya pada benjolan tersebut. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik, tanda vital dalam batas normal. Status dermatologikus pada helix aurikula sinistra didapatkan adanya skar hipertrofik dengan ukuran 2cm x 1cm x 0,5cm, permukaan licin, keras, mengkilat, imobile, dan telangiektasis. Pasien dilakukan debulking keloid menggunakan anestesi lokal dengan lidocaine  2% + pehacaine 1:80.000. Setelah 3 minggu paska operasi, luka baik dengan ukuran keloid mengecil. Pasien direncanakan injeksi triamsinolon acetonide 40 mg 1 minggu lagi. Diskusi:  Lini pertama terapi keloid adalah injeksi kortikosteroid intralesi. Kombinasi bedah dan triamsinolon asetonid intralesi dapat mencegah kekambuhan keloid.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/866
spellingShingle Ennesta Asri
Sri Lestari
Nadya Hasriningrum
Meligasari L Gaya
Debulking keloid pada telinga kiri
Jurnal Kesehatan Andalas
title Debulking keloid pada telinga kiri
title_full Debulking keloid pada telinga kiri
title_fullStr Debulking keloid pada telinga kiri
title_full_unstemmed Debulking keloid pada telinga kiri
title_short Debulking keloid pada telinga kiri
title_sort debulking keloid pada telinga kiri
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/866
work_keys_str_mv AT ennestaasri debulkingkeloidpadatelingakiri
AT srilestari debulkingkeloidpadatelingakiri
AT nadyahasriningrum debulkingkeloidpadatelingakiri
AT meligasarilgaya debulkingkeloidpadatelingakiri