Peningkatan Peristaltik Usus pada Pasien Post-Laparotomy dengan Mengunyah Permen Karet Xylitol

Pasien yang akan menjalani proses laparotomy akan menerima anestesi guna meringankan rasa nyeri. Efek anestesi yang diberikan kepada pasien dapat memperlambat motilitas gastrointestinal pasca operasi yang menyebabkan kehilangan peristaltik. Peristaltik yang hilang dalam waktu lama akan menghambat pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Oktavia Rizkya Putri, Yunie Armiyati
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Semarang 2024-12-01
Series:Ners Muda
Subjects:
Online Access:https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/nersmuda/article/view/11084
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pasien yang akan menjalani proses laparotomy akan menerima anestesi guna meringankan rasa nyeri. Efek anestesi yang diberikan kepada pasien dapat memperlambat motilitas gastrointestinal pasca operasi yang menyebabkan kehilangan peristaltik. Peristaltik yang hilang dalam waktu lama akan menghambat pemulihan kondisi pasien dan proses penyembuhan luka. Mengunyah permen karet pasca operasi dapat merangsang motilitas usus melalui refleks vagal sefalik dan dengan meningkatkan produksi hormon gastrointestinal yang bisa mengatasi difungsi motilitas gastrointestinal pasien post-laparotomy. Tujuan penulisan studi kasus ini adalah menggambarkan penerapkan intervensi mengunyah permen karet Xylitol® untuk meningkatkan peristaltik usus pada asuhan keperawatan pasien post-laparamoty. Metode penulisan yang digunakan dalam studi kasus ini berupa metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dengan intervensi utama mengunyah permen karet xylitol. Subyek studi adalah tiga oran pasien post operasi laparotomy dengan general anastesi, telah sadar penuh (2-3 jam setelah operasi), dapat mengunyah permen karet, tidak alergi terhadap permen karet, tidak menggunakan nasogastric tube dan memiliki keluhan mual, belum bisa flatus. Subyek studi diminta mengunyah permen karet Xilytol® sebanyak 4 butir (5,8 mg) selama 10 menit, dilakukan tiap 8 jam dengan cara mengunyah 2 butir selama 5 menit kemudian dibuang dan kemudian dilanjukan 2 butir selanjutnya. Peristaltik usus setiap jam diukur dengan menggunakan stetoskop melalui pemeriksaan auskultasi abdomen. Hasil yang didapatkan peristaltik usus membutuhkan waktu 2 jam untuk kembali setelah mengunyah permen karet dengan rata- rata suara peristaltik usus yang muncul 2 kali permenit. Mengunyah permen karet Xylitol® dapat dijadikan intervensi untuk mengatasi masalah disfungsi motilitas gastrointestinal pada pasien post laparotomy.
ISSN:2723-8067