Gagal Ginjal Akut pada Impending Eklampsia disertai Sindrom HELLP

Wanita, 28 tahun, G1P0A0H0 gravid 31-32 minggu + impending eklampsia dalam regimen MgSO4 dosis maintenance dari luar + HELLP sindrom + oligohidramnion e.c PPROM, Janin hidup letak sungsang. Pasien rujukan dari RS Swasta dengan diagnosis G1P0A0H0 gravid 33-34 minggu + PEB + HELLP sindrom ke IGD RSUP...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Erni Savitri, Desmiwarti Desmiwarti
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2018-12-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/946
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Wanita, 28 tahun, G1P0A0H0 gravid 31-32 minggu + impending eklampsia dalam regimen MgSO4 dosis maintenance dari luar + HELLP sindrom + oligohidramnion e.c PPROM, Janin hidup letak sungsang. Pasien rujukan dari RS Swasta dengan diagnosis G1P0A0H0 gravid 33-34 minggu + PEB + HELLP sindrom ke IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang. Pasien kemudian dilakukan terminasi kehamilan secara seksio sesarea cito 4,5 jam kemudian. Lalu dirawat di ruang HCU Kebidanan, sejak setelah operasi sampai post operasi hari ke-3 didapatkan urine output < 10 cc/KgBB/jam lalu pasien pindah rawat ke bagian P.Dalam dengan diagnosis P1A0H1 post SCTPP ai impending eklampsia selesai regimen MgSO4 dosis maintenance + Sindrom HELLP + oligohidramnion berat + letak sungsang + Nifas hari ke-4 + Anemia sedang dalam perbaikan + Hipoalbumin dalam perbaikan + Gangguan faal hepar + Gangguan koagulasi + Hiponatremia + Anuria e.c AKI Riffle F e.c prerenal e.c dehidrasi. Setelah rawatan post operasi hari ke-9, pasien dipindahkan dari ruang HCU P.Dalam ke ROI (Ruang Intensive Observasi) dan dirawat selama 8 hari kemudian dipindahkan kembali ke ruang HCU P.Dalam. Pasien dilakukan hemodialisa 4x selama rawatan. Pasien dirawat selama 20 hari dan akhirnya meninggal.
ISSN:2301-7406