Perbedaan Sedasi Midazolam dan Ketamin terhadap Base Excess Pasien dengan Ventilator

Latar belakang: Agitasi dan kecemasan sering terjadi pada pasien-pasien Intensive Care Unit (ICU). Kejadian kecemasan berkisar di atas 70% dari pasien-pasien ICU). Ini membutuhkan pemberian obat sedasi dan analgesia. Obat sedasi yang dapat digunakan antara lain midazolam dan ketamin. Kedua obat ini...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Eka Adhiany, Heru Dwi Jatmiko, Uripno Budiono
Format: Article
Language:English
Published: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2014-03-01
Series:JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Subjects:
Online Access:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6649
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1846121113435766784
author Eka Adhiany
Heru Dwi Jatmiko
Uripno Budiono
author_facet Eka Adhiany
Heru Dwi Jatmiko
Uripno Budiono
author_sort Eka Adhiany
collection DOAJ
description Latar belakang: Agitasi dan kecemasan sering terjadi pada pasien-pasien Intensive Care Unit (ICU). Kejadian kecemasan berkisar di atas 70% dari pasien-pasien ICU). Ini membutuhkan pemberian obat sedasi dan analgesia. Obat sedasi yang dapat digunakan antara lain midazolam dan ketamin. Kedua obat ini memiliki perbedaan dalam efek ke pembuluh darah. Tujuan: Untuk menemukan perbedaan nilai base excess (BE) melalui analisa gas darah arteri pasien ICU yang menggunakan midazolam dibandingkan dengan ketamin sebagai sedasi. Metode: Suatu uji klinik eksperimental yang dilakukan secara acak tersamar ganda pada pasien yang menggunakan ventilator di unit rawat intensif. Pasien (n : 28) dibagi menjadi 2 kelompok, K1 yang mendapat sedasi ketamin dan K2 mendapat midazolam. Pasien diberikan sedasi selama 24 jam dengan dosis bervariasi dengan target kedalaman sedasi pasien pada Ramsay Score 4, kemudian diperiksa nilai analisis gas darah pada jam ke-0, 6, dan 24. Hasil: Hasil perbandingan sedasi midazolam dengan ketamin ini menunjukkan perbedaan bermakna pada nilai base excess yang menggunakan sedasi ketamin jam ke-0 dan jam ke-6 saja dengan nilai p=0,04 (p<0.05), sedangkan untuk jam ke-0 dan jam ke-24 didapatkan perbedaan yang tidak bermakna dimana p=0,55, dan untuk jam ke-6 dan jam ke-24 juga didapatkan perbedaan yang tidak bermakna dimana p=0,786. Simpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna pada hasil pemeriksaan base excess darah arteri pada pasien menggunakan ventilator dalam 24 jam yang diberikan midazolam dibandingkan dengan ketamin.
format Article
id doaj-art-9f4baa11f7864ab9842394cf8dc8896c
institution Kabale University
issn 2337-5124
2089-970X
language English
publishDate 2014-03-01
publisher Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
record_format Article
series JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
spelling doaj-art-9f4baa11f7864ab9842394cf8dc8896c2024-12-16T05:59:07ZengFakultas Kedokteran, Universitas DiponegoroJAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)2337-51242089-970X2014-03-0161475510.14710/jai.v6i1.66495796Perbedaan Sedasi Midazolam dan Ketamin terhadap Base Excess Pasien dengan VentilatorEka Adhiany0Heru Dwi Jatmiko1Uripno Budiono2RSUD Nagan Raya, IndonesiaBagian Anestesi dan Terapi Intensif/ RSUP Dr. Kariadi, IndonesiaBagian Anestesi dan Terapi Intensif/ RSUP Dr. Kariadi, IndonesiaLatar belakang: Agitasi dan kecemasan sering terjadi pada pasien-pasien Intensive Care Unit (ICU). Kejadian kecemasan berkisar di atas 70% dari pasien-pasien ICU). Ini membutuhkan pemberian obat sedasi dan analgesia. Obat sedasi yang dapat digunakan antara lain midazolam dan ketamin. Kedua obat ini memiliki perbedaan dalam efek ke pembuluh darah. Tujuan: Untuk menemukan perbedaan nilai base excess (BE) melalui analisa gas darah arteri pasien ICU yang menggunakan midazolam dibandingkan dengan ketamin sebagai sedasi. Metode: Suatu uji klinik eksperimental yang dilakukan secara acak tersamar ganda pada pasien yang menggunakan ventilator di unit rawat intensif. Pasien (n : 28) dibagi menjadi 2 kelompok, K1 yang mendapat sedasi ketamin dan K2 mendapat midazolam. Pasien diberikan sedasi selama 24 jam dengan dosis bervariasi dengan target kedalaman sedasi pasien pada Ramsay Score 4, kemudian diperiksa nilai analisis gas darah pada jam ke-0, 6, dan 24. Hasil: Hasil perbandingan sedasi midazolam dengan ketamin ini menunjukkan perbedaan bermakna pada nilai base excess yang menggunakan sedasi ketamin jam ke-0 dan jam ke-6 saja dengan nilai p=0,04 (p<0.05), sedangkan untuk jam ke-0 dan jam ke-24 didapatkan perbedaan yang tidak bermakna dimana p=0,55, dan untuk jam ke-6 dan jam ke-24 juga didapatkan perbedaan yang tidak bermakna dimana p=0,786. Simpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna pada hasil pemeriksaan base excess darah arteri pada pasien menggunakan ventilator dalam 24 jam yang diberikan midazolam dibandingkan dengan ketamin.https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6649midazolamketaminsedasianalisis gas darahbase excess
spellingShingle Eka Adhiany
Heru Dwi Jatmiko
Uripno Budiono
Perbedaan Sedasi Midazolam dan Ketamin terhadap Base Excess Pasien dengan Ventilator
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
midazolam
ketamin
sedasi
analisis gas darah
base excess
title Perbedaan Sedasi Midazolam dan Ketamin terhadap Base Excess Pasien dengan Ventilator
title_full Perbedaan Sedasi Midazolam dan Ketamin terhadap Base Excess Pasien dengan Ventilator
title_fullStr Perbedaan Sedasi Midazolam dan Ketamin terhadap Base Excess Pasien dengan Ventilator
title_full_unstemmed Perbedaan Sedasi Midazolam dan Ketamin terhadap Base Excess Pasien dengan Ventilator
title_short Perbedaan Sedasi Midazolam dan Ketamin terhadap Base Excess Pasien dengan Ventilator
title_sort perbedaan sedasi midazolam dan ketamin terhadap base excess pasien dengan ventilator
topic midazolam
ketamin
sedasi
analisis gas darah
base excess
url https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6649
work_keys_str_mv AT ekaadhiany perbedaansedasimidazolamdanketaminterhadapbaseexcesspasiendenganventilator
AT herudwijatmiko perbedaansedasimidazolamdanketaminterhadapbaseexcesspasiendenganventilator
AT uripnobudiono perbedaansedasimidazolamdanketaminterhadapbaseexcesspasiendenganventilator