Implementasi VPN Antar Cabang Menggunakan Teknologi SDWAN dengan Metode Load Balance (Studi Kasus: PT. Mitra Solusi Infokom)
Perkembangan komunikasi jaringan yang cepat, proses mengelola dan monitoring jaringan akan lebih kompleks. Pada perusahaan yang memiliki kantor cabang yang letaknya terpisah secara geografis maka diperlukan Wide Area Network (WAN) sebagai media komunikasi, pada kasus ini mulai terdapat banyak masal...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
University of Brawijaya
2023-02-01
|
Series: | Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer |
Online Access: | https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/5236 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1823858566402932736 |
---|---|
author | Muhammad Fikri Muhammad Rifqi |
author_facet | Muhammad Fikri Muhammad Rifqi |
author_sort | Muhammad Fikri |
collection | DOAJ |
description |
Perkembangan komunikasi jaringan yang cepat, proses mengelola dan monitoring jaringan akan lebih kompleks. Pada perusahaan yang memiliki kantor cabang yang letaknya terpisah secara geografis maka diperlukan Wide Area Network (WAN) sebagai media komunikasi, pada kasus ini mulai terdapat banyak masalah mulai dari speed, bandwidth, delay, dan koneksi jalur komunikasi (redundansi). PT Mitra Solusi Infokom memiliki kantor cabang yang memiliki perbedaan area secara geografis. Permasalahan yang dihadapi adalah komunikasi antara kantor cabang dan kantor pusat hanya memiliki satu jalur yaitu MPLS (Multiprotocol Label Switching) dimana tidak adanya redundansi jalur komunikasi antar kantor pusat dan Kantor cabang, yang mengakibatkan komunikasi antara kantor cabang dan kantor pusat akan putus apabila jalur MPLS sedang mengalami gangguan. Melihat permasalahan ini, peneliti akan mencoba melakukan desain ulang terhadap topologi yang sedang berjalan. Desain ulang ini menggunakan 2 jalur komunikasi antar site, salah satunya menggunakan jaringan internet yang dilapisi IPSec VPN dan pada jaringan utama MPLS juga dilapisi dengan IPSec VPN. Kemudian 2 jalur tersebut akan di handle dengan adanya teknologi SD-WAN. Peneliti mendesain ulang sistem jaringan, dengan mempunyai backup jalur meggunakan 2 dengan sistem redundansi dan load balance. Hasil yang diharapkan adalah 2 jalur tersebut dapat menghandle traffic secara bersamaan, dan mampu membackup apabila salah satu jalur down. Hasil dari penelitian ini, traffic antar site dapat terbagi antara jalur MPLS jalur internet, jalur internet mampu menghandle traffic yang telah di load balance dan membackup apabila koneksi MPLS down, sistem failover menggunakan teknologi SDWAN mampu mengurangi downtime sebesar 95%, Sehingga mengurangi tingkat kegagalan jaringan.
Abstract
The rapid development of network communication, the process of managing and monitoring the network will be more complex. In companies that have branch offices that are geographically separated, a Wide Area Network (WAN) is needed as a communication, in this case there are problems ranging from speed, bandwidth, delay, and communication line connections (redundancy). PT Mitra Solusi Infokom has branch offices that have different geographical areas. The problem faced is that communication between branch offices and head office only has one path, namely MPLS (Multiprotocol Label Switching) where there is no redundancy of links communication between the head office and branch offices, which causes the communication to break if the link MPLS issues. Seeing this problem, researchers will try to develop an ongoing topology using the PPDIOO development research method (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, and Optimize) to assist and provide stages of network installation, monitoring, and development. This development uses 2 links communication between sites, one of which uses the internet using IPSec VPN and the main MPLS network is also using IPSec VPN. Then the 2 links will be handled with the SD-WAN technology. Researchers develop a network system to have backup paths as a redundancy and load balance system. The expected result is that the 2 links can handle traffic simultaneously, and be able to backup if one link down. The results of this study, link the internet is able to handle traffic that has been load balanced and backed up if the MPLS connection is down, system failover using SD WAN technology is able to reduce downtime by 95%, thereby reducing network failure rates.
|
format | Article |
id | doaj-art-9a1c86ef74f14669bf26f057ccda24a6 |
institution | Kabale University |
issn | 2355-7699 2528-6579 |
language | Indonesian |
publishDate | 2023-02-01 |
publisher | University of Brawijaya |
record_format | Article |
series | Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer |
spelling | doaj-art-9a1c86ef74f14669bf26f057ccda24a62025-02-11T10:39:52ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792023-02-0110110.25126/jtiik.202310152361083Implementasi VPN Antar Cabang Menggunakan Teknologi SDWAN dengan Metode Load Balance (Studi Kasus: PT. Mitra Solusi Infokom)Muhammad Fikri0Muhammad Rifqi1Universitas Mercubana, YogyakartaUniversitas Mercubana, Yogyakarta Perkembangan komunikasi jaringan yang cepat, proses mengelola dan monitoring jaringan akan lebih kompleks. Pada perusahaan yang memiliki kantor cabang yang letaknya terpisah secara geografis maka diperlukan Wide Area Network (WAN) sebagai media komunikasi, pada kasus ini mulai terdapat banyak masalah mulai dari speed, bandwidth, delay, dan koneksi jalur komunikasi (redundansi). PT Mitra Solusi Infokom memiliki kantor cabang yang memiliki perbedaan area secara geografis. Permasalahan yang dihadapi adalah komunikasi antara kantor cabang dan kantor pusat hanya memiliki satu jalur yaitu MPLS (Multiprotocol Label Switching) dimana tidak adanya redundansi jalur komunikasi antar kantor pusat dan Kantor cabang, yang mengakibatkan komunikasi antara kantor cabang dan kantor pusat akan putus apabila jalur MPLS sedang mengalami gangguan. Melihat permasalahan ini, peneliti akan mencoba melakukan desain ulang terhadap topologi yang sedang berjalan. Desain ulang ini menggunakan 2 jalur komunikasi antar site, salah satunya menggunakan jaringan internet yang dilapisi IPSec VPN dan pada jaringan utama MPLS juga dilapisi dengan IPSec VPN. Kemudian 2 jalur tersebut akan di handle dengan adanya teknologi SD-WAN. Peneliti mendesain ulang sistem jaringan, dengan mempunyai backup jalur meggunakan 2 dengan sistem redundansi dan load balance. Hasil yang diharapkan adalah 2 jalur tersebut dapat menghandle traffic secara bersamaan, dan mampu membackup apabila salah satu jalur down. Hasil dari penelitian ini, traffic antar site dapat terbagi antara jalur MPLS jalur internet, jalur internet mampu menghandle traffic yang telah di load balance dan membackup apabila koneksi MPLS down, sistem failover menggunakan teknologi SDWAN mampu mengurangi downtime sebesar 95%, Sehingga mengurangi tingkat kegagalan jaringan. Abstract The rapid development of network communication, the process of managing and monitoring the network will be more complex. In companies that have branch offices that are geographically separated, a Wide Area Network (WAN) is needed as a communication, in this case there are problems ranging from speed, bandwidth, delay, and communication line connections (redundancy). PT Mitra Solusi Infokom has branch offices that have different geographical areas. The problem faced is that communication between branch offices and head office only has one path, namely MPLS (Multiprotocol Label Switching) where there is no redundancy of links communication between the head office and branch offices, which causes the communication to break if the link MPLS issues. Seeing this problem, researchers will try to develop an ongoing topology using the PPDIOO development research method (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, and Optimize) to assist and provide stages of network installation, monitoring, and development. This development uses 2 links communication between sites, one of which uses the internet using IPSec VPN and the main MPLS network is also using IPSec VPN. Then the 2 links will be handled with the SD-WAN technology. Researchers develop a network system to have backup paths as a redundancy and load balance system. The expected result is that the 2 links can handle traffic simultaneously, and be able to backup if one link down. The results of this study, link the internet is able to handle traffic that has been load balanced and backed up if the MPLS connection is down, system failover using SD WAN technology is able to reduce downtime by 95%, thereby reducing network failure rates. https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/5236 |
spellingShingle | Muhammad Fikri Muhammad Rifqi Implementasi VPN Antar Cabang Menggunakan Teknologi SDWAN dengan Metode Load Balance (Studi Kasus: PT. Mitra Solusi Infokom) Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer |
title | Implementasi VPN Antar Cabang Menggunakan Teknologi SDWAN dengan Metode Load Balance (Studi Kasus: PT. Mitra Solusi Infokom) |
title_full | Implementasi VPN Antar Cabang Menggunakan Teknologi SDWAN dengan Metode Load Balance (Studi Kasus: PT. Mitra Solusi Infokom) |
title_fullStr | Implementasi VPN Antar Cabang Menggunakan Teknologi SDWAN dengan Metode Load Balance (Studi Kasus: PT. Mitra Solusi Infokom) |
title_full_unstemmed | Implementasi VPN Antar Cabang Menggunakan Teknologi SDWAN dengan Metode Load Balance (Studi Kasus: PT. Mitra Solusi Infokom) |
title_short | Implementasi VPN Antar Cabang Menggunakan Teknologi SDWAN dengan Metode Load Balance (Studi Kasus: PT. Mitra Solusi Infokom) |
title_sort | implementasi vpn antar cabang menggunakan teknologi sdwan dengan metode load balance studi kasus pt mitra solusi infokom |
url | https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/5236 |
work_keys_str_mv | AT muhammadfikri implementasivpnantarcabangmenggunakanteknologisdwandenganmetodeloadbalancestudikasusptmitrasolusiinfokom AT muhammadrifqi implementasivpnantarcabangmenggunakanteknologisdwandenganmetodeloadbalancestudikasusptmitrasolusiinfokom |