Perbedaan Pengetahuan Kader Posyandu dan Ibu Balita Terkait Stunting serta Hubungannya dengan Kejadian Stunting pada Balita
Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi dimana anak tidak tumbuh sesuai usianya, dan menjadi isu kesehatan yang signifikan di Indonesia. Kader kesehatan memiliki peran penting sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi ibu balita untuk pencegahan stunting pada balita. Tujuan: Untuk mengana...
Saved in:
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Airlangga
2024-12-01
|
Series: | Amerta Nutrition |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63170 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi dimana anak tidak tumbuh sesuai usianya, dan menjadi isu kesehatan yang signifikan di Indonesia. Kader kesehatan memiliki peran penting sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi ibu balita untuk pencegahan stunting pada balita.
Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan pengetahuan antara kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan ibu balita terkait stunting, serta hubungan pengetahuan ibu terkait stunting dengan kejadian stunting pada balita.
Metode: Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, pada bulan Juni sampai dengan Juli 2024. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yang melibatkan responden yaitu 68 kader dan 79 ibu balita. Data diperoleh dari kuesioner yang telah divalidasi, dan dianalisis menggunakan uji univariat dan uji Independent sample t-test untuk menganalisis perbedaan pengetahuan antara kedua kelompok serta uji Spearman’s untuk menganalis hubungan pengetahuan ibu balita terkait stunting dengan kejadian stunting pada balita.
Hasil: Terdapat perbedaan pengetahuan antara kader kesehatan dan ibu balita terkait stunting (p-value=0,003). Selain itu, ada hubungan pengetahuan ibu balita terkait stunting dengan kejadian stunting pada balita (p-value=0,034). Hasil menunjukkan bahwa kejadian stunting pada balita masing masing dengan persentase yaitu 22,8% dan 21,5%.
Kesimpulan: Peningkatan edukasi dan pelatihan bagi ibu balita penting untuk mencegah stunting pada anak-anak mereka. Penelitian ini juga merekomendasikan peningkatan peran kader kesehatan dalam penyuluhan stunting di masyarakat. |
---|---|
ISSN: | 2580-1163 2580-9776 |