A EVALUASI KONDISI GEDUNG GEREJA DI JAKARTA BARAT DENGAN METODE CONDITION SURVEY PROTOCOL (CSP) 1

Kondisi perkembangan jumlah gereja di Jakarta Barat menunjukkan peningkatan. Meskipun terdapat pertumbuhan kuantitas, penurunan kualitas gedung gereja menjadi perhatian, terutama akibat usia bangunan, cuaca dan kurangnya pemeliharaan dan perawatan.. Insiden runtuhnya plafon di salah satu gereja di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Christohodos Marlissa, Hans Dermawan, Widsri Palamba
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Jakarta 2025-01-01
Series:Jurnal Pensil
Subjects:
Online Access:https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpensil/article/view/50182
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kondisi perkembangan jumlah gereja di Jakarta Barat menunjukkan peningkatan. Meskipun terdapat pertumbuhan kuantitas, penurunan kualitas gedung gereja menjadi perhatian, terutama akibat usia bangunan, cuaca dan kurangnya pemeliharaan dan perawatan.. Insiden runtuhnya plafon di salah satu gereja di Jakarta Barat mencermikan dampak faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menerapkan metode visual Condition Survey Protocol (CSP) 1 untuk menilai kondisi komponen-komponen gedung gereja secara sistematis. Dengan menggunakan CSP 1, peneliti dapat menilai kerusakan, menetapkan prioritas, serta mengetahui tingkat keseluruhan bangunan gedung gereja. 63% gedung gereja di Jakarta Barat berada dalam kondisi baik, sedangakan 37% termasuk dalam kategori cukup. Tidak ditemukan gedung gereja yang termasuk kategori rusak. Frekuensi terbanyak kerusakan yang ditemukan adalah komponen arsitektural dengan rata-rata kerusakan berupa perubahan warna dan cat yang terkelupas, struktural dengan kerusakan berupa retak 0,2 – 1 mm, elektrikal dengan rata-rata kerusakan berupa stop kontak yang longgar. Hal ini disebabkan oleh faktor cuaca, kualitas material, usia bangunan, perencanaan pemeliharaan yang belum optimal dan faktor biaya yang menjadi kendala bagi gereja yang jemaatnya sedikit. Variasi nilai matriks menunjukkan adanya perbedaan tingkat pemeliharaan dan perawatan tiap gedung gereja, dengan nilai matriks tinggi membutuhkan peningkatan perencanaan tindakan perbaikan kerusakan yang menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas dan menjaga komponen-komponen bangunan dalam keadaan laik fungsi.
ISSN:2301-8437
2623-1085