Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Latar Belakang: Obesitas merupakan permasalahan gizi dengan prevalensi yang masih terus meningkat. Berdasarkan data Riskesdas 2018, kejadian obesitas pada usia dewasa mencapai angka 21,8%. Mahasiswa berada dalam fase usia transisi dari remaja akhir menuju dewasa awal yang membutuhkan adaptasi terhad...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Airlangga
2024-12-01
|
Series: | Amerta Nutrition |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63135 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar Belakang: Obesitas merupakan permasalahan gizi dengan prevalensi yang masih terus meningkat. Berdasarkan data Riskesdas 2018, kejadian obesitas pada usia dewasa mencapai angka 21,8%. Mahasiswa berada dalam fase usia transisi dari remaja akhir menuju dewasa awal yang membutuhkan adaptasi terhadap lingkungan perkuliahan yang seringkali mengakibatkan terbentuknya gaya hidup tidak sehat. Fenomena tersebut menyebabkan mahasiswa rentan mengalami obesitas dengan berbagai faktor risiko, seperti pola makan, perilaku makan, aktivitas fisik, dan stres.
Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional (FIKES UPN) “Veteran” Jakarta.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada bulan Februari-April 2024 dengan jumlah responden sebanyak 232 mahasiswa. Metode pengambilan responden menggunakan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri yang kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa frekuensi konsumsi makanan manis memiliki p-value (0,111), frekuensi minuman manis (p-value=0,733), frekuensi makanan tinggi lemak (p-value=0,036), asupan manis (p-value=1,000), asupan tinggi lemak (p-value=0,426), asupan serat (p-value=0,819), perilaku emotional eating (p-value=0,057), external eating (p-value=0,871), aktivitas fisik (p-value=0,271), dan p-value tingkat stres (1,000).
Kesimpulan: Frekuensi konsumsi makanan tinggi lemak berkaitan secara signifikan dengan kejadian obesitas mahasiswa, sehingga mahasiswa diharapkan dapat lebih memerhatikan frekuensi asupan makanan berlemak, seperti makanan cepat saji dan gorengan, untuk meminimalisir faktor pemicu terjadinya obesitas. Di sisi lain, frekuensi konsumsi makanan manis, frekuensi minuman manis, asupan manis, asupan tinggi lemak, asupan serat, emotional eating, external eating, aktivitas fisik, dan tingkat stres diketahui tidak berhubungan dengan obesitas yang dialami mahasiswa. |
---|---|
ISSN: | 2580-1163 2580-9776 |