Dinamika psikologis dan harapan mahasiswa sebagai generasi digital

Pandemi COVID-19 mempengaruhi berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Mahasiswa menjalani perubahan dari pembelajaran luring menjadi pembelajaran daring selama dua tahun terakhir. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis, adaptasi, dan harapan pemuda generasi digital...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Muhammad Zulfa Alfaruqy, Isnaeni Anggun Sari
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 2023-06-01
Series:JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Subjects:
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/2084
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pandemi COVID-19 mempengaruhi berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Mahasiswa menjalani perubahan dari pembelajaran luring menjadi pembelajaran daring selama dua tahun terakhir. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis, adaptasi, dan harapan pemuda generasi digital yang telah mengikuti pembelajaran daring (dalam jaringan) selama dua tahun. Penelitian didesain dengan pendekatan kualitatif eksploratif. Penelitian melibatkan 1114 orang generasi digital yang berstatus sebagai mahasiswa dan telah mengikuti pembelajaran daring selama dua tahun. Penggalian data memakai kuesioner open-ended. Analisis data menggunakan analisis konten dengan tiga tahap koding yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa generasi digital telah merasa nyaman, senang, dan mampu beradaptasi dengan pembelajaran daring, meskipun kadang diliputi rasa bosan, lelah, demotivasi, dan sulit memahami materi. Mayoritas mahasiswa (73,3%) merasa bahwa kondisi psikologis saat ini lebih baik daripada kondisi saat awal pandemi. Hal tersebut terjadi karena kemampuan adaptasi generasi digital yang didukung oleh fasilitas yang memadai, dukungan sosial, regulasi diri, sistem pembelajaran, dan lingkungan yang kondusif. Mahasiswa dominan (61,94%) berharap penyelenggaraan pembelajaran tatap muka dibandingkan pembelajaran daring. Optimalisasi proses belajar, kebutuhan interaksi sosial dan akses fasilitas kampus, serta kejenuhan atas pembelajaran daring menjadi alasannya. Penelitian berimplikasi pada urgensi keterampilan adaptasi generasi digital dalam situasi perubahan yang begitu cepat dan tidak pasti. Kebijakan publik yang mendukung pembelajaran tatap muka perlu diperhatikan dengan baik ketika pandemi COVID-19 telah terkendali.
ISSN:2477-8524
2502-8103