Peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada individu dewasa awal dari keluarga yang bercerai

Orang dewasa awal dari keluarga yang bercerai dapat mengalami berbagai kesulitan, termasuk kesulitan interpersonal. Kesulitan interpersonal ini dapat termanifestasikan pada rendahnya pengungkapan kesulitan atau informasi pribadi yang menyakitkan (distress disclosure). Penelitian ini mengaji peran w...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Giftania Grace Nathalie, Dicky Sugianto
Format: Article
Language:English
Published: Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara 2024-11-01
Series:Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology
Subjects:
Online Access:https://www.publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/617
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832582685647699968
author Giftania Grace Nathalie
Dicky Sugianto
author_facet Giftania Grace Nathalie
Dicky Sugianto
author_sort Giftania Grace Nathalie
collection DOAJ
description Orang dewasa awal dari keluarga yang bercerai dapat mengalami berbagai kesulitan, termasuk kesulitan interpersonal. Kesulitan interpersonal ini dapat termanifestasikan pada rendahnya pengungkapan kesulitan atau informasi pribadi yang menyakitkan (distress disclosure). Penelitian ini mengaji peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada orang dewasa awal dari keluarga yang bercerai. Data survei terhadap 128 orang dewasa awal yang orang tuanya bercerai sebelum mereka berusia 16 tahun dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum, welas diri tidak berhubungan secara signifikan dengan pengungkapan kesulitan pada orang dewasa awal dari keluarga yang bercerai. Analisis tambahan menunjukkan korelasi positif antara komponen identifikasi berlebihan welas diri dengan pengungkapan kesulitan. Selain itu, usia perceraian orang tua berkorelasi secara positif dengan welas diri secara keseluruhan dan komponen wawas welas diri. Usia perceraian orang tua juga berkorelasi negatif dengan komponen menghakimi diri welas diri. Faktor perbedaan budaya mungkin dapat menjelaskan penemuan ini di mana dalam budaya individualistis, individu cenderung mencari orang lain untuk mengungkapkan kesulitan yang dihadapi sementara individu dalam budaya kolektivis cenderung memendam pengalaman tersebut.
format Article
id doaj-art-6bbc9094d641497bb45aea7896403417
institution Kabale University
issn 2088-4230
2580-1228
language English
publishDate 2024-11-01
publisher Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara
record_format Article
series Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology
spelling doaj-art-6bbc9094d641497bb45aea78964034172025-01-29T10:38:12ZengKonsorsium Psikologi Ilmiah NusantaraJurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology2088-42302580-12282024-11-0111210.24854/jpu617Peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada individu dewasa awal dari keluarga yang berceraiGiftania Grace Nathalie0Dicky Sugianto1Fakultas Psikologi, Universitas Pelita HarapanFakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan Orang dewasa awal dari keluarga yang bercerai dapat mengalami berbagai kesulitan, termasuk kesulitan interpersonal. Kesulitan interpersonal ini dapat termanifestasikan pada rendahnya pengungkapan kesulitan atau informasi pribadi yang menyakitkan (distress disclosure). Penelitian ini mengaji peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada orang dewasa awal dari keluarga yang bercerai. Data survei terhadap 128 orang dewasa awal yang orang tuanya bercerai sebelum mereka berusia 16 tahun dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum, welas diri tidak berhubungan secara signifikan dengan pengungkapan kesulitan pada orang dewasa awal dari keluarga yang bercerai. Analisis tambahan menunjukkan korelasi positif antara komponen identifikasi berlebihan welas diri dengan pengungkapan kesulitan. Selain itu, usia perceraian orang tua berkorelasi secara positif dengan welas diri secara keseluruhan dan komponen wawas welas diri. Usia perceraian orang tua juga berkorelasi negatif dengan komponen menghakimi diri welas diri. Faktor perbedaan budaya mungkin dapat menjelaskan penemuan ini di mana dalam budaya individualistis, individu cenderung mencari orang lain untuk mengungkapkan kesulitan yang dihadapi sementara individu dalam budaya kolektivis cenderung memendam pengalaman tersebut. https://www.publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/617dewasa awalpengungkapan kesulitanperceraian orang tuawelas diri
spellingShingle Giftania Grace Nathalie
Dicky Sugianto
Peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada individu dewasa awal dari keluarga yang bercerai
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology
dewasa awal
pengungkapan kesulitan
perceraian orang tua
welas diri
title Peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada individu dewasa awal dari keluarga yang bercerai
title_full Peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada individu dewasa awal dari keluarga yang bercerai
title_fullStr Peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada individu dewasa awal dari keluarga yang bercerai
title_full_unstemmed Peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada individu dewasa awal dari keluarga yang bercerai
title_short Peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada individu dewasa awal dari keluarga yang bercerai
title_sort peran welas diri terhadap pengungkapan kesulitan pada individu dewasa awal dari keluarga yang bercerai
topic dewasa awal
pengungkapan kesulitan
perceraian orang tua
welas diri
url https://www.publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/617
work_keys_str_mv AT giftaniagracenathalie peranwelasdiriterhadappengungkapankesulitanpadaindividudewasaawaldarikeluargayangbercerai
AT dickysugianto peranwelasdiriterhadappengungkapankesulitanpadaindividudewasaawaldarikeluargayangbercerai