Evaluasi Penggunaan Tikar Pertumbuhan Sebagai Alat Deteksi Dini Kejadian Stunting pada Baduta di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta
Latar Belakang: Pencegahan stunting dilaksanakan dengan menginisiasi inovasi berupa deteksi dini stunting menggunakan tikar pertumbuhan dan penugasan Kader Pembangunan Manusia sebagai tenaga penggerak di masyarakat. Kebijakan berbagai daerah terhadap inovasi tersebut, khususnya tikar pertumbuhan, be...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Airlangga
2024-12-01
|
Series: | Amerta Nutrition |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63210 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1823859046391742464 |
---|---|
author | Elisabeth Sekar Chrisnamurti Mutiara Tirta Prabandari Lintang Kusuma Siti Helmyati |
author_facet | Elisabeth Sekar Chrisnamurti Mutiara Tirta Prabandari Lintang Kusuma Siti Helmyati |
author_sort | Elisabeth Sekar Chrisnamurti |
collection | DOAJ |
description | Latar Belakang: Pencegahan stunting dilaksanakan dengan menginisiasi inovasi berupa deteksi dini stunting menggunakan tikar pertumbuhan dan penugasan Kader Pembangunan Manusia sebagai tenaga penggerak di masyarakat. Kebijakan berbagai daerah terhadap inovasi tersebut, khususnya tikar pertumbuhan, bervariasi.
Tujuan: Mengevaluasi penggunaan tikar pertumbuhan dalam deteksi stunting pada anak di bawah dua tahun (baduta) di Kabupaten Kulon Progo.
Metode: Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dilaksanakan di dua desa lokus stunting di Kabupaten Kulon Progo. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam pada informan kunci, studi dokumen, dan jurnal reflektif peneliti. Narasumber penelitian ditetapkan dengan menggunakan metode maximum variation sampling dan data dianalisa dengan pendekatan analisa tematik berdasarkan teori Diffusion of Innovation.
Hasil: Penerimaan stakeholder terhadap inovasi pengukuran stunting dinilai kurang baik. Berbagai faktor memengaruhi adopsi dari inovasi yang diterapkan di Kabupaten Kulon Progo meliputi kondisi pra inovasi (tidak tersedianya alat ukur panjang badan yang akurat), kemudahan dalam menggunakan tikar pertumbuhan serta pelatihan penggunaan alat. Sedangkan faktor yang memengaruhi penolakan terhadap alat adalah isu kebermanfaatan dan validitas alat yang dianggap meragukan. Penolakan tersebut berkaitan dengan cara penyampaian informasi terkait tikar pertumbuhan yang tidak optimal, serta kurangnya dukungan dari pemerintah setempat terhadap penggunaan tikar pertumbuhan. Namun, tikar pertumbuhan tetap digunakan dengan alasan untuk memenuhi prasyarat penyaluran dana desa.
Kesimpulan: Tidak optimalnya penyaluran informasi terkait tikar pertumbuhan, serta kurangnya dukungan pemerintah menyebabkan inovasi tikar pertumbuhan gagal berdifusi di tingkat daerah. Penguatan penyaluran informasi dan komunikasi antar-stakeholder diperlukan untuk meningkatkan penerimaan inovasi dan memastikan kepatuhan. |
format | Article |
id | doaj-art-6621d7c1b6a449f28dc2f11a258bc009 |
institution | Kabale University |
issn | 2580-1163 2580-9776 |
language | English |
publishDate | 2024-12-01 |
publisher | Universitas Airlangga |
record_format | Article |
series | Amerta Nutrition |
spelling | doaj-art-6621d7c1b6a449f28dc2f11a258bc0092025-02-11T09:11:47ZengUniversitas AirlanggaAmerta Nutrition2580-11632580-97762024-12-0183SP45446510.20473/amnt.v8i3SP.2024.454-46561377Evaluasi Penggunaan Tikar Pertumbuhan Sebagai Alat Deteksi Dini Kejadian Stunting pada Baduta di Kabupaten Kulon Progo, YogyakartaElisabeth Sekar Chrisnamurti0Mutiara Tirta Prabandari Lintang Kusuma1Siti Helmyati2Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaDepartemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaDepartemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaLatar Belakang: Pencegahan stunting dilaksanakan dengan menginisiasi inovasi berupa deteksi dini stunting menggunakan tikar pertumbuhan dan penugasan Kader Pembangunan Manusia sebagai tenaga penggerak di masyarakat. Kebijakan berbagai daerah terhadap inovasi tersebut, khususnya tikar pertumbuhan, bervariasi. Tujuan: Mengevaluasi penggunaan tikar pertumbuhan dalam deteksi stunting pada anak di bawah dua tahun (baduta) di Kabupaten Kulon Progo. Metode: Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dilaksanakan di dua desa lokus stunting di Kabupaten Kulon Progo. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam pada informan kunci, studi dokumen, dan jurnal reflektif peneliti. Narasumber penelitian ditetapkan dengan menggunakan metode maximum variation sampling dan data dianalisa dengan pendekatan analisa tematik berdasarkan teori Diffusion of Innovation. Hasil: Penerimaan stakeholder terhadap inovasi pengukuran stunting dinilai kurang baik. Berbagai faktor memengaruhi adopsi dari inovasi yang diterapkan di Kabupaten Kulon Progo meliputi kondisi pra inovasi (tidak tersedianya alat ukur panjang badan yang akurat), kemudahan dalam menggunakan tikar pertumbuhan serta pelatihan penggunaan alat. Sedangkan faktor yang memengaruhi penolakan terhadap alat adalah isu kebermanfaatan dan validitas alat yang dianggap meragukan. Penolakan tersebut berkaitan dengan cara penyampaian informasi terkait tikar pertumbuhan yang tidak optimal, serta kurangnya dukungan dari pemerintah setempat terhadap penggunaan tikar pertumbuhan. Namun, tikar pertumbuhan tetap digunakan dengan alasan untuk memenuhi prasyarat penyaluran dana desa. Kesimpulan: Tidak optimalnya penyaluran informasi terkait tikar pertumbuhan, serta kurangnya dukungan pemerintah menyebabkan inovasi tikar pertumbuhan gagal berdifusi di tingkat daerah. Penguatan penyaluran informasi dan komunikasi antar-stakeholder diperlukan untuk meningkatkan penerimaan inovasi dan memastikan kepatuhan.https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63210stuntingtikar pertumbuhanpenerimaanmalnutrisidiffusion of innovation |
spellingShingle | Elisabeth Sekar Chrisnamurti Mutiara Tirta Prabandari Lintang Kusuma Siti Helmyati Evaluasi Penggunaan Tikar Pertumbuhan Sebagai Alat Deteksi Dini Kejadian Stunting pada Baduta di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta Amerta Nutrition stunting tikar pertumbuhan penerimaan malnutrisi diffusion of innovation |
title | Evaluasi Penggunaan Tikar Pertumbuhan Sebagai Alat Deteksi Dini Kejadian Stunting pada Baduta di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta |
title_full | Evaluasi Penggunaan Tikar Pertumbuhan Sebagai Alat Deteksi Dini Kejadian Stunting pada Baduta di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta |
title_fullStr | Evaluasi Penggunaan Tikar Pertumbuhan Sebagai Alat Deteksi Dini Kejadian Stunting pada Baduta di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta |
title_full_unstemmed | Evaluasi Penggunaan Tikar Pertumbuhan Sebagai Alat Deteksi Dini Kejadian Stunting pada Baduta di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta |
title_short | Evaluasi Penggunaan Tikar Pertumbuhan Sebagai Alat Deteksi Dini Kejadian Stunting pada Baduta di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta |
title_sort | evaluasi penggunaan tikar pertumbuhan sebagai alat deteksi dini kejadian stunting pada baduta di kabupaten kulon progo yogyakarta |
topic | stunting tikar pertumbuhan penerimaan malnutrisi diffusion of innovation |
url | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63210 |
work_keys_str_mv | AT elisabethsekarchrisnamurti evaluasipenggunaantikarpertumbuhansebagaialatdeteksidinikejadianstuntingpadabadutadikabupatenkulonprogoyogyakarta AT mutiaratirtaprabandarilintangkusuma evaluasipenggunaantikarpertumbuhansebagaialatdeteksidinikejadianstuntingpadabadutadikabupatenkulonprogoyogyakarta AT sitihelmyati evaluasipenggunaantikarpertumbuhansebagaialatdeteksidinikejadianstuntingpadabadutadikabupatenkulonprogoyogyakarta |