Kristaluria disertai Azotemia dan Uremia pada Kucing
ABSTRAK Kristaluria merupakan salah satu gangguan yang sering ditemukan pada kucing, yang apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Laporan kasus ini menyampaikan diagnosis dan terapi kucing penderita kristaluria disertai Azotemia dan Uremia. Laporan kasus ini menggunakan kucing mi...
Saved in:
Main Authors: | , , , , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Gadjah Mada
2024-12-01
|
Series: | Jurnal Sain Veteriner |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/83220 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832594209633206272 |
---|---|
author | Hary Purnamaningsih Soedarmanto indarjulianto Maria Yunitasari Maulidina Ahmadi Luh Putu Nadya Santika Sitarina Widyarini Sugiyono sugiyono |
author_facet | Hary Purnamaningsih Soedarmanto indarjulianto Maria Yunitasari Maulidina Ahmadi Luh Putu Nadya Santika Sitarina Widyarini Sugiyono sugiyono |
author_sort | Hary Purnamaningsih |
collection | DOAJ |
description | ABSTRAK
Kristaluria merupakan salah satu gangguan yang sering ditemukan pada kucing, yang apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Laporan kasus ini menyampaikan diagnosis dan terapi kucing penderita kristaluria disertai Azotemia dan Uremia. Laporan kasus ini menggunakan kucing mixdom, jantan, berumur dua tahun, bobot badan 6 kg, yang diperiksakan karena kucing tidak dapat urinasi selama 5 hari disertai nafsu makan dan minum menurun. Kucing diperiksa secara fisik dan laboratorik, serta diterapi berdasar hasil diagnosis. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan ekspresi muka waspada, kondisi tubuh sangat gemuk dengan body condition score (BCS) 5/5. Frekuensi nafas 80x/menit; frekuensi pulsus 116x/menit; dan suhu tubuh 38,2°C. Palpasi vesica urinaria (VU) kucing teraba mengalami distensi dan terdapat respon nyeri. Saat dilakukan palpasi VU, urin dapat keluar dan tampak berwarna kemerahan (hematuria). Pemeriksaan urin di bawah mikroskop terlihat adanya kristal magnesium amonium fosfat (struvite). Urinalisis menunjukkan kucing mengalami leukosituria, proteinuria, glukosuria, dan hematuria. Pemeriksaan hematologi dan kimia darah menunjukkan kucing mengalami anemia normositik-normokromik, leukositosis dengan neutrofilia dan limfopenia, azotemia, dan uremia. Kucing didiagnosis mengalami kristaluria disertai azotemia dan uremia dengan prognosis dubius-infausta. Terapi yang diberikan adalah pemijatan VU sampai urin keluar dan VU teraba kosong. Pasien diberikan terapi Amoxicillin 10% dengan dosis 10 mg/kg bb, IM, 1 x pemberian, diphenhydramine HCl dengan dosis 1 mg/kg bb, IM 1x pemberian. Selanjutnya diberikan amoxicillin secara oral dengan dosis 12,5 mg/kg bb,diberikan 2x sehari. Obat oral Shi Lin Tong 2x sehari sebanyak 2 tablet. Kondisi kucing menurun di hari kedua pengobatan dan berujung kematian. Perubahan makroskopis organ yang teramati yaitu pulmo mengalami edema dan hemoragi, vesica urinaria mengalami distensi dan hemoragi, ginjal mengalami hemoragi pada corticomedullary junction. Hasil pemeriksaan histopatologis menunjukkan adanya perubahan/gangguan pada vesika urinaria berupa nekrosis sebagian epithel mukosa, hemoragi subepithelial, oedema submukosa, infiltasi netrofil dan limfosit di tunika mukosa sampai tunika muskularis secara diffuse Pada ginjal terlihat vakuola berbatas jelas di sitoplasama epithel tubuli derajat berat, masa homogen eosinofilik dalam jumlah sedang di lumen tubuli. Sebagian kecil epithel tubuli mengalami nekrosis. Kongesti kapiler intraglomerular. Ginjal juga terlihat dilatasi lumen tubuli dengan epithel yang memipih. Urethra terlihat hemoragi (ekstravasasi eritrosit) di subepithelial tunika mukosa disertai infiltrasi limfosit dan neutrophil di tunika mukosa sampai submucosa Gambaran nekropsi pada organ vesica urinaria, ginjal dan urethra mendukung diagnosis berdasar pemeriksaan antemortem.
Kata-kata kunci: kristaluria, azotemia, uremia, struvit |
format | Article |
id | doaj-art-519efc9743ca479c888c2620f2e20d82 |
institution | Kabale University |
issn | 2407-3733 |
language | Indonesian |
publishDate | 2024-12-01 |
publisher | Universitas Gadjah Mada |
record_format | Article |
series | Jurnal Sain Veteriner |
spelling | doaj-art-519efc9743ca479c888c2620f2e20d822025-01-20T02:08:33ZindUniversitas Gadjah MadaJurnal Sain Veteriner2407-37332024-12-0142345746410.22146/jsv.8322036820Kristaluria disertai Azotemia dan Uremia pada KucingHary Purnamaningsih0Soedarmanto indarjuliantoMaria YunitasariMaulidina AhmadiLuh Putu Nadya SantikaSitarina WidyariniSugiyono sugiyonoGadjah Mada UniversityABSTRAK Kristaluria merupakan salah satu gangguan yang sering ditemukan pada kucing, yang apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Laporan kasus ini menyampaikan diagnosis dan terapi kucing penderita kristaluria disertai Azotemia dan Uremia. Laporan kasus ini menggunakan kucing mixdom, jantan, berumur dua tahun, bobot badan 6 kg, yang diperiksakan karena kucing tidak dapat urinasi selama 5 hari disertai nafsu makan dan minum menurun. Kucing diperiksa secara fisik dan laboratorik, serta diterapi berdasar hasil diagnosis. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan ekspresi muka waspada, kondisi tubuh sangat gemuk dengan body condition score (BCS) 5/5. Frekuensi nafas 80x/menit; frekuensi pulsus 116x/menit; dan suhu tubuh 38,2°C. Palpasi vesica urinaria (VU) kucing teraba mengalami distensi dan terdapat respon nyeri. Saat dilakukan palpasi VU, urin dapat keluar dan tampak berwarna kemerahan (hematuria). Pemeriksaan urin di bawah mikroskop terlihat adanya kristal magnesium amonium fosfat (struvite). Urinalisis menunjukkan kucing mengalami leukosituria, proteinuria, glukosuria, dan hematuria. Pemeriksaan hematologi dan kimia darah menunjukkan kucing mengalami anemia normositik-normokromik, leukositosis dengan neutrofilia dan limfopenia, azotemia, dan uremia. Kucing didiagnosis mengalami kristaluria disertai azotemia dan uremia dengan prognosis dubius-infausta. Terapi yang diberikan adalah pemijatan VU sampai urin keluar dan VU teraba kosong. Pasien diberikan terapi Amoxicillin 10% dengan dosis 10 mg/kg bb, IM, 1 x pemberian, diphenhydramine HCl dengan dosis 1 mg/kg bb, IM 1x pemberian. Selanjutnya diberikan amoxicillin secara oral dengan dosis 12,5 mg/kg bb,diberikan 2x sehari. Obat oral Shi Lin Tong 2x sehari sebanyak 2 tablet. Kondisi kucing menurun di hari kedua pengobatan dan berujung kematian. Perubahan makroskopis organ yang teramati yaitu pulmo mengalami edema dan hemoragi, vesica urinaria mengalami distensi dan hemoragi, ginjal mengalami hemoragi pada corticomedullary junction. Hasil pemeriksaan histopatologis menunjukkan adanya perubahan/gangguan pada vesika urinaria berupa nekrosis sebagian epithel mukosa, hemoragi subepithelial, oedema submukosa, infiltasi netrofil dan limfosit di tunika mukosa sampai tunika muskularis secara diffuse Pada ginjal terlihat vakuola berbatas jelas di sitoplasama epithel tubuli derajat berat, masa homogen eosinofilik dalam jumlah sedang di lumen tubuli. Sebagian kecil epithel tubuli mengalami nekrosis. Kongesti kapiler intraglomerular. Ginjal juga terlihat dilatasi lumen tubuli dengan epithel yang memipih. Urethra terlihat hemoragi (ekstravasasi eritrosit) di subepithelial tunika mukosa disertai infiltrasi limfosit dan neutrophil di tunika mukosa sampai submucosa Gambaran nekropsi pada organ vesica urinaria, ginjal dan urethra mendukung diagnosis berdasar pemeriksaan antemortem. Kata-kata kunci: kristaluria, azotemia, uremia, struvithttps://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/83220crystalluriaazotemiauremiastruvite |
spellingShingle | Hary Purnamaningsih Soedarmanto indarjulianto Maria Yunitasari Maulidina Ahmadi Luh Putu Nadya Santika Sitarina Widyarini Sugiyono sugiyono Kristaluria disertai Azotemia dan Uremia pada Kucing Jurnal Sain Veteriner crystalluria azotemia uremia struvite |
title | Kristaluria disertai Azotemia dan Uremia pada Kucing |
title_full | Kristaluria disertai Azotemia dan Uremia pada Kucing |
title_fullStr | Kristaluria disertai Azotemia dan Uremia pada Kucing |
title_full_unstemmed | Kristaluria disertai Azotemia dan Uremia pada Kucing |
title_short | Kristaluria disertai Azotemia dan Uremia pada Kucing |
title_sort | kristaluria disertai azotemia dan uremia pada kucing |
topic | crystalluria azotemia uremia struvite |
url | https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/83220 |
work_keys_str_mv | AT harypurnamaningsih kristaluriadisertaiazotemiadanuremiapadakucing AT soedarmantoindarjulianto kristaluriadisertaiazotemiadanuremiapadakucing AT mariayunitasari kristaluriadisertaiazotemiadanuremiapadakucing AT maulidinaahmadi kristaluriadisertaiazotemiadanuremiapadakucing AT luhputunadyasantika kristaluriadisertaiazotemiadanuremiapadakucing AT sitarinawidyarini kristaluriadisertaiazotemiadanuremiapadakucing AT sugiyonosugiyono kristaluriadisertaiazotemiadanuremiapadakucing |