Kiai dan Komunikasi Politik Praktis di Pondok Buntet Pesantren Cirebon

Komunikasi politik memainkan peran penting di hampir semua kelompok masyarakat, termasuk pesantren. Sebagai pesantren protagonis, kiai memainkan peran sentral dalam komunikasi politik pesantren. Kharisma Kiai menjadi tokoh banyak politisi. Hal ini terjadi karena adanya simbiosis mutualisme yang meng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Syarhabil Ali Fikri, Asep Saeful Muhtadi, Bambang Saiful Ma'arif
Format: Article
Language:English
Published: UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2024-08-01
Series:Jurnal Perspektif
Subjects:
Online Access:http://www.perspektif.uinsgd.ac.id/index.php/JP/article/view/297
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1841546047324684288
author Syarhabil Ali Fikri
Asep Saeful Muhtadi
Bambang Saiful Ma'arif
author_facet Syarhabil Ali Fikri
Asep Saeful Muhtadi
Bambang Saiful Ma'arif
author_sort Syarhabil Ali Fikri
collection DOAJ
description Komunikasi politik memainkan peran penting di hampir semua kelompok masyarakat, termasuk pesantren. Sebagai pesantren protagonis, kiai memainkan peran sentral dalam komunikasi politik pesantren. Kharisma Kiai menjadi tokoh banyak politisi. Hal ini terjadi karena adanya simbiosis mutualisme yang mengarah kebudaya pragmatis antara dunia pesantren dengan kepentingan politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses persamaan pesan politik oleh kiai dalam politik praktis, khususnya yang terjadi di pondok pesantren Buntet Cirebon. Keefektifan Kiai sebagai komunikator politik di pesantren dapat diterjemahkan dalam proses mobilisasi santri oleh kiai untuk memasuki dunia politik. Menggambarkan reaksi masyarakat terhadap keterlibatannya dalam politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrumen tunggal. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi one-step flow dan teori patron-klien. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan berbagai data yang tersedia di berbagai jurnal. Penelitian menunjukkan, kiai dengan statusnya sebagai patron politik berperan penting dalam proses politik. Kiai muncul sebagai elit pesantren yang diharapkan mempunyai sikap politiknya setiap pemilu. Dalam praktiknya, kiai menggunakan mimbar atau pengajian sebagai sarana politik. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, tidak dapat dihindari bahwa kiai akan menggunakan berbagai produk informasi teknologi dalam berbagai cara dan pilihan. Kiai sebagai tokoh agama berperan sebagai agen sosialisasi politik, sehingga tidak dapat lepas dari kepentingan politik .
format Article
id doaj-art-463be3f25e6449e485cf40c4c07f7142
institution Kabale University
issn 2549-7111
2549-712X
language English
publishDate 2024-08-01
publisher UIN Sunan Gunung Djati Bandung
record_format Article
series Jurnal Perspektif
spelling doaj-art-463be3f25e6449e485cf40c4c07f71422025-01-11T03:02:07ZengUIN Sunan Gunung Djati BandungJurnal Perspektif2549-71112549-712X2024-08-018217218710.15575/jp.v8i2.297129Kiai dan Komunikasi Politik Praktis di Pondok Buntet Pesantren CirebonSyarhabil Ali Fikri0Asep Saeful Muhtadi1Bambang Saiful Ma'arif2Universitas Islam BandungUniversitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati BandungUniversitas Islam BandungKomunikasi politik memainkan peran penting di hampir semua kelompok masyarakat, termasuk pesantren. Sebagai pesantren protagonis, kiai memainkan peran sentral dalam komunikasi politik pesantren. Kharisma Kiai menjadi tokoh banyak politisi. Hal ini terjadi karena adanya simbiosis mutualisme yang mengarah kebudaya pragmatis antara dunia pesantren dengan kepentingan politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses persamaan pesan politik oleh kiai dalam politik praktis, khususnya yang terjadi di pondok pesantren Buntet Cirebon. Keefektifan Kiai sebagai komunikator politik di pesantren dapat diterjemahkan dalam proses mobilisasi santri oleh kiai untuk memasuki dunia politik. Menggambarkan reaksi masyarakat terhadap keterlibatannya dalam politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrumen tunggal. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi one-step flow dan teori patron-klien. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan berbagai data yang tersedia di berbagai jurnal. Penelitian menunjukkan, kiai dengan statusnya sebagai patron politik berperan penting dalam proses politik. Kiai muncul sebagai elit pesantren yang diharapkan mempunyai sikap politiknya setiap pemilu. Dalam praktiknya, kiai menggunakan mimbar atau pengajian sebagai sarana politik. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, tidak dapat dihindari bahwa kiai akan menggunakan berbagai produk informasi teknologi dalam berbagai cara dan pilihan. Kiai sebagai tokoh agama berperan sebagai agen sosialisasi politik, sehingga tidak dapat lepas dari kepentingan politik .http://www.perspektif.uinsgd.ac.id/index.php/JP/article/view/297pesantren, komunikasi politik, kiai, kepentingan politik
spellingShingle Syarhabil Ali Fikri
Asep Saeful Muhtadi
Bambang Saiful Ma'arif
Kiai dan Komunikasi Politik Praktis di Pondok Buntet Pesantren Cirebon
Jurnal Perspektif
pesantren, komunikasi politik, kiai, kepentingan politik
title Kiai dan Komunikasi Politik Praktis di Pondok Buntet Pesantren Cirebon
title_full Kiai dan Komunikasi Politik Praktis di Pondok Buntet Pesantren Cirebon
title_fullStr Kiai dan Komunikasi Politik Praktis di Pondok Buntet Pesantren Cirebon
title_full_unstemmed Kiai dan Komunikasi Politik Praktis di Pondok Buntet Pesantren Cirebon
title_short Kiai dan Komunikasi Politik Praktis di Pondok Buntet Pesantren Cirebon
title_sort kiai dan komunikasi politik praktis di pondok buntet pesantren cirebon
topic pesantren, komunikasi politik, kiai, kepentingan politik
url http://www.perspektif.uinsgd.ac.id/index.php/JP/article/view/297
work_keys_str_mv AT syarhabilalifikri kiaidankomunikasipolitikpraktisdipondokbuntetpesantrencirebon
AT asepsaefulmuhtadi kiaidankomunikasipolitikpraktisdipondokbuntetpesantrencirebon
AT bambangsaifulmaarif kiaidankomunikasipolitikpraktisdipondokbuntetpesantrencirebon