Pemanfaatan Internet Of Things (Iot) Dalam Proses Pengeringan Rimpang Dengan Menggunakan Platform Node-Red
Di Indonesia, tumbuhan rimpang dikenal sebagai sumber bahan pengobatan tradisional. Bahan-bahan tersebut dapat dijadikan minuman herbal dalam bentuk serbuk. Salah satu pengolahan produk tersebut berupa pengeringan yang merupakan proses penting dalam industri herbal dan memiliki implikasi langsu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
University of Brawijaya
2024-12-01
|
Series: | Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer |
Subjects: | |
Online Access: | https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/8684 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1823858612997455872 |
---|---|
author | Gaguk Suprianto |
author_facet | Gaguk Suprianto |
author_sort | Gaguk Suprianto |
collection | DOAJ |
description |
Di Indonesia, tumbuhan rimpang dikenal sebagai sumber bahan pengobatan tradisional. Bahan-bahan tersebut dapat dijadikan minuman herbal dalam bentuk serbuk. Salah satu pengolahan produk tersebut berupa pengeringan yang merupakan proses penting dalam industri herbal dan memiliki implikasi langsung terhadap kualitas akhir produk. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengeringan rimpang, menjaga konsistensi kualitas produk dan optimasi proses produksi. Sehingga industri akan memperoleh manfaat mulai dari peningkatan kualitas rimpang, waktu pengeringan yang lebih singkat, peningkatan kapasitas produksi dan pengurangan biaya produksi. Teknologi Internet of Things dapat dimanfaatkan untuk proses pengeringan rimpang sebagai sistem otomatisasi, kendali dan pemantauan yang dapat dilakukan secara jarak jauh melalui aplikasi mobile. Lebih dari itu, dengan IoT data sensor yang diperoleh terkelola di database untuk keperluan analisa. Hasil uji lapangan untuk pengujian error diperoleh rata-rata persentase error 1,5% dan pengujian akurasi diperoleh rata-rata persentase akurasi sebesar 98,49%. Merujuk pada hasil tersebut menunjukkan bahwa sensor thermocouple dapat diandalkan. Untuk pengukuran kadar air kunyit dengan berat awal 30 Kg memerlukan waktu selama 7 jam untuk mencapai kadar air 9-10%. Hal ini karena batas atas suhu yang diatur sebesar 50ºC untuk menjaga kandungan nutrisi pada rimpang. Pemanfaatan Internet of Things terbukti dapat digunakan untuk membantu proses pengeringan rimpang baik dari pemantauan dan pengendalian perangkat melalui aplikasi mobile. Diharapkan penelitian ini menjadi suatu rujukan untuk industri herbal yang ingin meningkatkan kualitas produk dengan biaya yang produksi yang minimum.
Abstract
In Indonesia, rhizome plants are known as a source of traditional medicinal ingredients. These ingredients can be made into herbal drinks in powder form. One of the product processes is drying, which is an important process in the herbal industry and has direct implications for the final quality of the product. This research aims to increase the efficiency of rhizome drying, maintain consistent product quality and optimize the production process. So the industry will gain benefits starting from improving rhizome quality, shorter drying time, increasing production capacity and reducing production costs. Internet of Things technology can be used for the rhizome drying process as an automation, control and monitoring system that can be done remotely via a mobile application. Moreover, with IoT the sensor data obtained is managed in a database for analysis purposes. Field test results for error testing obtained an average error percentage of 1.5% and accuracy testing obtained an average accuracy percentage of 98.49%. Referring to these results shows that the thermocouple sensor is reliable. To measure the water content of turmeric with an initial weight of 30 kg, it takes 7 hours to reach a water content of 9-10%. This is because the upper temperature limit is set at 50ºC to maintain the nutritional content of the rhizomes. It has been proven that the use of the Internet of Things can be used to assist the rhizome drying process by monitoring and controlling devices via mobile applications. It is hoped that this research will become a reference for the herbal industry that wants to improve product quality with minimum production costs.
|
format | Article |
id | doaj-art-3a687b857d414b108d363bbfda01fdec |
institution | Kabale University |
issn | 2355-7699 2528-6579 |
language | Indonesian |
publishDate | 2024-12-01 |
publisher | University of Brawijaya |
record_format | Article |
series | Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer |
spelling | doaj-art-3a687b857d414b108d363bbfda01fdec2025-02-11T10:36:38ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792024-12-0111610.25126/jtiik.1168684Pemanfaatan Internet Of Things (Iot) Dalam Proses Pengeringan Rimpang Dengan Menggunakan Platform Node-RedGaguk Suprianto0Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Surabaya Di Indonesia, tumbuhan rimpang dikenal sebagai sumber bahan pengobatan tradisional. Bahan-bahan tersebut dapat dijadikan minuman herbal dalam bentuk serbuk. Salah satu pengolahan produk tersebut berupa pengeringan yang merupakan proses penting dalam industri herbal dan memiliki implikasi langsung terhadap kualitas akhir produk. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengeringan rimpang, menjaga konsistensi kualitas produk dan optimasi proses produksi. Sehingga industri akan memperoleh manfaat mulai dari peningkatan kualitas rimpang, waktu pengeringan yang lebih singkat, peningkatan kapasitas produksi dan pengurangan biaya produksi. Teknologi Internet of Things dapat dimanfaatkan untuk proses pengeringan rimpang sebagai sistem otomatisasi, kendali dan pemantauan yang dapat dilakukan secara jarak jauh melalui aplikasi mobile. Lebih dari itu, dengan IoT data sensor yang diperoleh terkelola di database untuk keperluan analisa. Hasil uji lapangan untuk pengujian error diperoleh rata-rata persentase error 1,5% dan pengujian akurasi diperoleh rata-rata persentase akurasi sebesar 98,49%. Merujuk pada hasil tersebut menunjukkan bahwa sensor thermocouple dapat diandalkan. Untuk pengukuran kadar air kunyit dengan berat awal 30 Kg memerlukan waktu selama 7 jam untuk mencapai kadar air 9-10%. Hal ini karena batas atas suhu yang diatur sebesar 50ºC untuk menjaga kandungan nutrisi pada rimpang. Pemanfaatan Internet of Things terbukti dapat digunakan untuk membantu proses pengeringan rimpang baik dari pemantauan dan pengendalian perangkat melalui aplikasi mobile. Diharapkan penelitian ini menjadi suatu rujukan untuk industri herbal yang ingin meningkatkan kualitas produk dengan biaya yang produksi yang minimum. Abstract In Indonesia, rhizome plants are known as a source of traditional medicinal ingredients. These ingredients can be made into herbal drinks in powder form. One of the product processes is drying, which is an important process in the herbal industry and has direct implications for the final quality of the product. This research aims to increase the efficiency of rhizome drying, maintain consistent product quality and optimize the production process. So the industry will gain benefits starting from improving rhizome quality, shorter drying time, increasing production capacity and reducing production costs. Internet of Things technology can be used for the rhizome drying process as an automation, control and monitoring system that can be done remotely via a mobile application. Moreover, with IoT the sensor data obtained is managed in a database for analysis purposes. Field test results for error testing obtained an average error percentage of 1.5% and accuracy testing obtained an average accuracy percentage of 98.49%. Referring to these results shows that the thermocouple sensor is reliable. To measure the water content of turmeric with an initial weight of 30 kg, it takes 7 hours to reach a water content of 9-10%. This is because the upper temperature limit is set at 50ºC to maintain the nutritional content of the rhizomes. It has been proven that the use of the Internet of Things can be used to assist the rhizome drying process by monitoring and controlling devices via mobile applications. It is hoped that this research will become a reference for the herbal industry that wants to improve product quality with minimum production costs. https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/8684Internet of ThingsAplikasi MobileRimpang |
spellingShingle | Gaguk Suprianto Pemanfaatan Internet Of Things (Iot) Dalam Proses Pengeringan Rimpang Dengan Menggunakan Platform Node-Red Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Internet of Things Aplikasi Mobile Rimpang |
title | Pemanfaatan Internet Of Things (Iot) Dalam Proses Pengeringan Rimpang Dengan Menggunakan Platform Node-Red |
title_full | Pemanfaatan Internet Of Things (Iot) Dalam Proses Pengeringan Rimpang Dengan Menggunakan Platform Node-Red |
title_fullStr | Pemanfaatan Internet Of Things (Iot) Dalam Proses Pengeringan Rimpang Dengan Menggunakan Platform Node-Red |
title_full_unstemmed | Pemanfaatan Internet Of Things (Iot) Dalam Proses Pengeringan Rimpang Dengan Menggunakan Platform Node-Red |
title_short | Pemanfaatan Internet Of Things (Iot) Dalam Proses Pengeringan Rimpang Dengan Menggunakan Platform Node-Red |
title_sort | pemanfaatan internet of things iot dalam proses pengeringan rimpang dengan menggunakan platform node red |
topic | Internet of Things Aplikasi Mobile Rimpang |
url | https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/8684 |
work_keys_str_mv | AT gaguksuprianto pemanfaataninternetofthingsiotdalamprosespengeringanrimpangdenganmenggunakanplatformnodered |