HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI MENGGUNAKAN KUESIONER HILL-BONE TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN SELATAN

Hipertensi merupakan penyakit yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Berdasarkan pengukuran pada umur ≥18 tahun data prevalensi hipertensi tertinggi menurut Provinsi ditempati oleh Kalimantan Selatan sebesar 44,13%. Salah satu penyebabnya tingginya prevalensi hipertensi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sri Desi Safitri, Dedi Hartanto, Tuty Mulyani
Format: Article
Language:English
Published: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin 2024-11-01
Series:JIIS: Jurnal Ilmiah Ibnu Sina
Subjects:
Online Access:https://e-jurnal.stikes-isfi.ac.id/index.php/JIIS/article/view/2142
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Hipertensi merupakan penyakit yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Berdasarkan pengukuran pada umur ≥18 tahun data prevalensi hipertensi tertinggi menurut Provinsi ditempati oleh Kalimantan Selatan sebesar 44,13%. Salah satu penyebabnya tingginya prevalensi hipertensi yaitu akibat rendahnya kepatuhan dalam minum obat. Penyakit hipertensi juga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu sangat diperlukan kepatuhan selama menjalani pengobatan hipertensi agar dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan sehingga dapat memberikan kualitas hidup yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepatuhan menggunakan kuesioner Hill-Bone terhadap kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin Selatan. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan cross sectional untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan terhadap kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Pekauman. Menggunakan rancangan prospektif dalam pengambilan data pasien hipertensi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Hill-Bone untuk mengetahui tingkat kepatuhan dan kuesioner EQ-5D-5L untuk mengetahui kualitas hidup pasien lalu diuji menggunakan spss 25 dengan jenis uji kendall’s tau-b. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 68 responden, 3 orang (4,40%) dengan tingkat kepatuhan sedang memiliki kualitas hidup sedang, 59 orang (86,80%) dengan tingkat kepatuhan sedang memiliki kualitas hidup tinggi dan 6 orang (8,8%) dengan tingkat kepatuhan tinggi memiliki kualitas hidup tinggi, yang didapat dari uji Kendall’s tau-B nilai p = 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan terhadap kualitas hidup pada penderita hipertensi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin Selatan.
ISSN:2502-647X
2503-1902