Hubungan Night Time Eating dan Asupan Lemak Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Mahasiswa di Kota Medan
Latar Belakang: Mahasiswa masuk kategori usia remaja akhir yang masih bertumbuh dan berkembang dengan pesat. Tumbuh kembang pada masa ini perlu didukung oleh asupan gizi seimbang dan kebiasaan makan yang baik. Fenomena saat adalah banyaknya kegiatan kampus dan tuntutan tugas yang memicu mahasiswa me...
Saved in:
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Airlangga
2024-12-01
|
Series: | Amerta Nutrition |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63188 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar Belakang: Mahasiswa masuk kategori usia remaja akhir yang masih bertumbuh dan berkembang dengan pesat. Tumbuh kembang pada masa ini perlu didukung oleh asupan gizi seimbang dan kebiasaan makan yang baik. Fenomena saat adalah banyaknya kegiatan kampus dan tuntutan tugas yang memicu mahasiswa memiliki kebiasaan makan dimalam hari diluar waktu makan malam dan kurang asupan zat gizi.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan Night Time Eating (NTE) dan asupan lemak dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswa.
Metode: Menggunakan design penelitian cross sectional, Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Jumlah responden sebanyak 106 orang, berusia 19-23 tahun. Instrumen yang digunakan yaitu Night Eating Diagnostic Questionnaire (NEDQ) untuk mengetahui kebiasaan makan tengah malam, kuesioner food recall 24 jam untuk mengetahui asupan lemak, timbangan berat badan serta microtoice untuk menghitung Indeks Massa Tubuh dan mengetahui status gizi lebih. Analisis data menggunakan chi square dan regresi logistik berganda.
Hasil: Penelitian menunjukkan ada hubungan antara makan tengah malam dengan kejadian gizi lebih (p-value = 0,040). Selain itu juga terdapat hubungan yang signifikan antara asupan lemak dengan kejadian gizi lebih (p-value = 0,005) pada mahasiswa. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa remaja dengan kebiasaan makan tengah malam lebih beresiko sebanyak 3,785 kali untuk mengalami gizi lebih. Selain itu, remaja yang memiliki asupan lemak tinggi akan lebih beresiko sebanyak 3,814 kali untuk mengalami gizi lebih.
Kesimpulan: Kebiasaan dan asupan penting untuk diperhatikan agar dapat mewujudkan remaja yang sehat dan produktif. |
---|---|
ISSN: | 2580-1163 2580-9776 |