DNA MITOKONDRIA (mtDNA) SEBAGAI SALAH SATU PEMERIKSAAN ALTERNATIF UNTUK IDENTIFIKASI BAYI PADA KASUS INFANTISIDA

Forensik molekuler merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran forensik yang memanfaatkan perkembangan teknologi biologi molekuler dalam memecahkan berbagai kasus forensik seperti pencarian orang hilang, pelacakan pelaku pembunuhan, kasus ragu ayah dan infantisida. Infantisida atau pembunuhan anak s...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Taufik Hidayat
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2017-07-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/673
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832572600105041920
author Taufik Hidayat
author_facet Taufik Hidayat
author_sort Taufik Hidayat
collection DOAJ
description Forensik molekuler merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran forensik yang memanfaatkan perkembangan teknologi biologi molekuler dalam memecahkan berbagai kasus forensik seperti pencarian orang hilang, pelacakan pelaku pembunuhan, kasus ragu ayah dan infantisida. Infantisida atau pembunuhan anak sendiri merupakan pembunuhan yang dilakukan oleh ibu kandung terhadap bayinya segera setelah bayi tersebut lahir karena takut ketahuan. Salah satu hal penting dalam pengelolaan kasus infantisida adalah pengungkapan identitas jenazah orok dan pelaku infantisida agar proses hukum terhadap tersangka pelaku menjadi jelas. Penggunaan DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) mitokondria atau mtDNA sebagai salah satu cara untuk mengetahui hubungan antara barang  bukti  medis  dengan  pelaku  berkembang  pesat  setelah  era  90an.  DNA  mitokondria memiliki beberapa kelebihan dalam identifikasi yaitu laju mutasi mtDNA lebih tinggi daripada nDNA (variasi tinggi dalam  populasi), mtDNA diturunkan hanya dari pihak ibu dan sel manusia dapat memiliki ribuan kopi mtDNA yang sama serta dapat diterapkan pada jenazah bayi dalam keadaan busuk lanjut. Perbandingan antara sampel DNA bayi dengan sampel DNA tersangka ibu menggunakan metode sekuensing PCR (Polymerase Chain Reaction). Pengambilan kesimpulan akhir pada pemeriksaan hubungan keibuan pada mtDNA harus dikombinasi dengan pemeriksaan forensik lainnya.
format Article
id doaj-art-24a257ff5a5f4f87bc1e3f613d6c4307
institution Kabale University
issn 2301-7406
language English
publishDate 2017-07-01
publisher Faculty of Medicine at Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Kesehatan Andalas
spelling doaj-art-24a257ff5a5f4f87bc1e3f613d6c43072025-02-02T08:46:16ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062017-07-016121322110.25077/jka.v6i1.673555DNA MITOKONDRIA (mtDNA) SEBAGAI SALAH SATU PEMERIKSAAN ALTERNATIF UNTUK IDENTIFIKASI BAYI PADA KASUS INFANTISIDATaufik Hidayat0Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas AndalasForensik molekuler merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran forensik yang memanfaatkan perkembangan teknologi biologi molekuler dalam memecahkan berbagai kasus forensik seperti pencarian orang hilang, pelacakan pelaku pembunuhan, kasus ragu ayah dan infantisida. Infantisida atau pembunuhan anak sendiri merupakan pembunuhan yang dilakukan oleh ibu kandung terhadap bayinya segera setelah bayi tersebut lahir karena takut ketahuan. Salah satu hal penting dalam pengelolaan kasus infantisida adalah pengungkapan identitas jenazah orok dan pelaku infantisida agar proses hukum terhadap tersangka pelaku menjadi jelas. Penggunaan DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) mitokondria atau mtDNA sebagai salah satu cara untuk mengetahui hubungan antara barang  bukti  medis  dengan  pelaku  berkembang  pesat  setelah  era  90an.  DNA  mitokondria memiliki beberapa kelebihan dalam identifikasi yaitu laju mutasi mtDNA lebih tinggi daripada nDNA (variasi tinggi dalam  populasi), mtDNA diturunkan hanya dari pihak ibu dan sel manusia dapat memiliki ribuan kopi mtDNA yang sama serta dapat diterapkan pada jenazah bayi dalam keadaan busuk lanjut. Perbandingan antara sampel DNA bayi dengan sampel DNA tersangka ibu menggunakan metode sekuensing PCR (Polymerase Chain Reaction). Pengambilan kesimpulan akhir pada pemeriksaan hubungan keibuan pada mtDNA harus dikombinasi dengan pemeriksaan forensik lainnya.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/673
spellingShingle Taufik Hidayat
DNA MITOKONDRIA (mtDNA) SEBAGAI SALAH SATU PEMERIKSAAN ALTERNATIF UNTUK IDENTIFIKASI BAYI PADA KASUS INFANTISIDA
Jurnal Kesehatan Andalas
title DNA MITOKONDRIA (mtDNA) SEBAGAI SALAH SATU PEMERIKSAAN ALTERNATIF UNTUK IDENTIFIKASI BAYI PADA KASUS INFANTISIDA
title_full DNA MITOKONDRIA (mtDNA) SEBAGAI SALAH SATU PEMERIKSAAN ALTERNATIF UNTUK IDENTIFIKASI BAYI PADA KASUS INFANTISIDA
title_fullStr DNA MITOKONDRIA (mtDNA) SEBAGAI SALAH SATU PEMERIKSAAN ALTERNATIF UNTUK IDENTIFIKASI BAYI PADA KASUS INFANTISIDA
title_full_unstemmed DNA MITOKONDRIA (mtDNA) SEBAGAI SALAH SATU PEMERIKSAAN ALTERNATIF UNTUK IDENTIFIKASI BAYI PADA KASUS INFANTISIDA
title_short DNA MITOKONDRIA (mtDNA) SEBAGAI SALAH SATU PEMERIKSAAN ALTERNATIF UNTUK IDENTIFIKASI BAYI PADA KASUS INFANTISIDA
title_sort dna mitokondria mtdna sebagai salah satu pemeriksaan alternatif untuk identifikasi bayi pada kasus infantisida
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/673
work_keys_str_mv AT taufikhidayat dnamitokondriamtdnasebagaisalahsatupemeriksaanalternatifuntukidentifikasibayipadakasusinfantisida