Analisis permasalahan ruminasi dan implikasinya terhadap layanan bimbingan dan konseling
Artikel ini merupakan artikel konseptual yang bertujuan untuk memberikan wawasan tentang penggunaan layanan bimbingan dan konseling yang dapat digunakan untuk mereduksi ruminasi. Ruminasi (Overthinking) termasuk kedalam psychological disorder karena dapat membuat kecemasan. Seseorang yang memiliki...
Saved in:
| Main Authors: | , |
|---|---|
| Format: | Article |
| Language: | Indonesian |
| Published: |
Universitas Indraprasta PGRI
2020-11-01
|
| Series: | Teraputik: Jurnal Bimbingan dan Konseling |
| Subjects: | |
| Online Access: | https://journal.unindra.ac.id/index.php/teraputik/article/view/415 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Artikel ini merupakan artikel konseptual yang bertujuan untuk memberikan wawasan tentang penggunaan layanan bimbingan dan konseling yang dapat digunakan untuk mereduksi ruminasi. Ruminasi (Overthinking) termasuk kedalam psychological disorder karena dapat membuat kecemasan. Seseorang yang memiliki kecemasan berlebih dapat menimbulkan sakit fisik. Overthinking, bisa dialami seseorang yang terus menerus memikirkan suatu permasalahan tanpa menemukan solusi (buntu). Salah satu layanan bimbingan dan konseling yang dapat digunakan untuk mereduksi ruminasi yaitu konseling individu dengan pendekatan cognitive behaviour. Prinsip utama dari teknik konseling cognitive behavioural adalah: 1) Mengakses pikiran irasional dan maladaptif konseli, 2) Mengarahkan konseli menjadi lebih adaptif atau lebih berpikir rasional dan teach verbal internal strategi coping instruksional, 3) mendukung konseli ketika mereka menerapkan hal ini pertama kalinya dan mengembangkan kemampuan dalam kehidupan mereka. Simpulan dalam artikel ini adalah teknik konseling cognitive behaviour dapat menjadi rujukan yang representatif dalam layanan bimbingan dan konseling untuk membantu klien yang memiliki masalah ruminasi. |
|---|---|
| ISSN: | 2580-2046 2580-2054 |