Problematika multikultural dalam pelakasanan layanan konseling kelompok

Konselor harus mampu mengetahui kejadian-kejadian klien yang memegang ajaran berbeda-beda. Keadaan yang terdapat pada klien itu juga terjadi depan guru, namun karena kualitas guru seperti helper, maka guru harus memegang pengetahuan diri. Tidak mudah bagi guru untuk mengerjakan bagian tersebut, kepa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wenny Audina Kartikasari, Neviyarni Suhaili, Netrawati Netrawati
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Counselor Association 2023-01-01
Series:SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid/article/view/2370
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832583208541093888
author Wenny Audina Kartikasari
Neviyarni Suhaili
Netrawati Netrawati
author_facet Wenny Audina Kartikasari
Neviyarni Suhaili
Netrawati Netrawati
author_sort Wenny Audina Kartikasari
collection DOAJ
description Konselor harus mampu mengetahui kejadian-kejadian klien yang memegang ajaran berbeda-beda. Keadaan yang terdapat pada klien itu juga terjadi depan guru, namun karena kualitas guru seperti helper, maka guru harus memegang pengetahuan diri. Tidak mudah bagi guru untuk mengerjakan bagian tersebut, kepada itu guru harus menaruh pendekatan- pendekatan lintas kultur. Dalam aktivitas konseling, seorang guru mesti mengamati kebudayaan yang terdapat depan kliennya demi memperlancar usaha konseling tersebut, latar belakang guru yang tidak bisa membentuk dirinya dengan kultur yang dimiliki oleh klien maka peluang besar mudah menghalangi terjadinya interaksi. tujuan penelitian ini upaya pemahaman  yang dimiliki siswa dalam berbagai perbdaan perbedaan budaya yang milikinya  dengan melihat  dari beberapa aspek 1) Aspek pemhaman mengenai konseling multikulral budaya 2) aspek tentang kesadaran dalam pennerimaan baik tidaknya dengan wujud prasangka subjek terhadap budaya dari masing masing siswa.  3) Aspek bahasa yang digunakan dalam kegiatan kelompok berlangsung. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi referensi (Library Reseach). Libarary review ini berisikan ulasan, rangkuman dan pemikiran tentang Permasalahan  konseling multikultural di masyrakat. Studi Literatur (literature review) merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian.
format Article
id doaj-art-1395a344696b4783842b151be489f131
institution Kabale University
issn 2548-3234
2548-3226
language English
publishDate 2023-01-01
publisher Indonesian Counselor Association
record_format Article
series SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
spelling doaj-art-1395a344696b4783842b151be489f1312025-01-28T23:46:52ZengIndonesian Counselor AssociationSCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling2548-32342548-32262023-01-0171496010.23916/0823700111278Problematika multikultural dalam pelakasanan layanan konseling kelompokWenny Audina Kartikasari0Neviyarni Suhaili1Netrawati Netrawati2Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri PadangBimbingan dan Konseling, Universitas Negeri PadangBimbingan dan Konseling, Universitas Negeri PadangKonselor harus mampu mengetahui kejadian-kejadian klien yang memegang ajaran berbeda-beda. Keadaan yang terdapat pada klien itu juga terjadi depan guru, namun karena kualitas guru seperti helper, maka guru harus memegang pengetahuan diri. Tidak mudah bagi guru untuk mengerjakan bagian tersebut, kepada itu guru harus menaruh pendekatan- pendekatan lintas kultur. Dalam aktivitas konseling, seorang guru mesti mengamati kebudayaan yang terdapat depan kliennya demi memperlancar usaha konseling tersebut, latar belakang guru yang tidak bisa membentuk dirinya dengan kultur yang dimiliki oleh klien maka peluang besar mudah menghalangi terjadinya interaksi. tujuan penelitian ini upaya pemahaman  yang dimiliki siswa dalam berbagai perbdaan perbedaan budaya yang milikinya  dengan melihat  dari beberapa aspek 1) Aspek pemhaman mengenai konseling multikulral budaya 2) aspek tentang kesadaran dalam pennerimaan baik tidaknya dengan wujud prasangka subjek terhadap budaya dari masing masing siswa.  3) Aspek bahasa yang digunakan dalam kegiatan kelompok berlangsung. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi referensi (Library Reseach). Libarary review ini berisikan ulasan, rangkuman dan pemikiran tentang Permasalahan  konseling multikultural di masyrakat. Studi Literatur (literature review) merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian.https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid/article/view/2370
spellingShingle Wenny Audina Kartikasari
Neviyarni Suhaili
Netrawati Netrawati
Problematika multikultural dalam pelakasanan layanan konseling kelompok
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
title Problematika multikultural dalam pelakasanan layanan konseling kelompok
title_full Problematika multikultural dalam pelakasanan layanan konseling kelompok
title_fullStr Problematika multikultural dalam pelakasanan layanan konseling kelompok
title_full_unstemmed Problematika multikultural dalam pelakasanan layanan konseling kelompok
title_short Problematika multikultural dalam pelakasanan layanan konseling kelompok
title_sort problematika multikultural dalam pelakasanan layanan konseling kelompok
url https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid/article/view/2370
work_keys_str_mv AT wennyaudinakartikasari problematikamultikulturaldalampelakasananlayanankonselingkelompok
AT neviyarnisuhaili problematikamultikulturaldalampelakasananlayanankonselingkelompok
AT netrawatinetrawati problematikamultikulturaldalampelakasananlayanankonselingkelompok