Peningkatan Kinerja Protokol PEGASIS Dengan Pembagian Area Dan Pembentukan Chain Secara Adaptif

Wireless Sensor Networks (WSN) merupakan sebuah perangkat jaringan yang terdiri dari Base Station (BS) dan beberapa sensor node. WSN sendiri banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang industri, kesehatan, militer, dan pengelolaan bencana. Penggunaan WSN ini sendiri ditunjukkan untuk mend...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Muhammad Riko Anshori Prasetya, Waskhito Wibisono
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2020-12-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Online Access:https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/3638
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1823860706085175296
author Muhammad Riko Anshori Prasetya
Waskhito Wibisono
author_facet Muhammad Riko Anshori Prasetya
Waskhito Wibisono
author_sort Muhammad Riko Anshori Prasetya
collection DOAJ
description Wireless Sensor Networks (WSN) merupakan sebuah perangkat jaringan yang terdiri dari Base Station (BS) dan beberapa sensor node. WSN sendiri banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang industri, kesehatan, militer, dan pengelolaan bencana. Penggunaan WSN ini sendiri ditunjukkan untuk mendapatkan informasi terkait suhu, intensitas cahaya, getaran, panas, dan lain-lain. Saat mengumpulkan informasi, sensor node membutuhkan energi, namun sensor node memiliki energi yang terbatas. PEGASIS merupakan salah satu algoritma routing protokol dengan sistem chain-based yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun dalam penggunaan berskala luas, protokol ini membutuhkan energi besar dalam melakukan transmisi data. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan sebuah pengembangan PEGASIS, yaitu VCLUS-PEGASIS. VCLUS-PEGASIS memodifikasi area PEGASIS dengan membaginya menjadi beberapa grid secara vertikal. Selain itu, chain dalam satu grid akan diubah apabila terjadi transmisi yang panjang antara satu node dengan node tetangganya yang masih dalam satu area menggunakan algoritma K-Means. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisasi pengiriman energi setiap transmisi. Hasil pengujian menujukkan jika protokol VCLUS-PEGASIS mampu untuk mempertahankan masa hidup node dan menurunkan transmisi energi daripada PEGASIS.
format Article
id doaj-art-11b0ca3526064274a23f0036e0bac4b8
institution Kabale University
issn 2355-7699
2528-6579
language Indonesian
publishDate 2020-12-01
publisher University of Brawijaya
record_format Article
series Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
spelling doaj-art-11b0ca3526064274a23f0036e0bac4b82025-02-10T10:42:09ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792020-12-017610.25126/jtiik.2020763638667Peningkatan Kinerja Protokol PEGASIS Dengan Pembagian Area Dan Pembentukan Chain Secara AdaptifMuhammad Riko Anshori Prasetya0Waskhito Wibisono1Institut Teknologi Sepuluh NovemberInstitut Teknologi Sepuluh November Wireless Sensor Networks (WSN) merupakan sebuah perangkat jaringan yang terdiri dari Base Station (BS) dan beberapa sensor node. WSN sendiri banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang industri, kesehatan, militer, dan pengelolaan bencana. Penggunaan WSN ini sendiri ditunjukkan untuk mendapatkan informasi terkait suhu, intensitas cahaya, getaran, panas, dan lain-lain. Saat mengumpulkan informasi, sensor node membutuhkan energi, namun sensor node memiliki energi yang terbatas. PEGASIS merupakan salah satu algoritma routing protokol dengan sistem chain-based yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun dalam penggunaan berskala luas, protokol ini membutuhkan energi besar dalam melakukan transmisi data. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan sebuah pengembangan PEGASIS, yaitu VCLUS-PEGASIS. VCLUS-PEGASIS memodifikasi area PEGASIS dengan membaginya menjadi beberapa grid secara vertikal. Selain itu, chain dalam satu grid akan diubah apabila terjadi transmisi yang panjang antara satu node dengan node tetangganya yang masih dalam satu area menggunakan algoritma K-Means. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisasi pengiriman energi setiap transmisi. Hasil pengujian menujukkan jika protokol VCLUS-PEGASIS mampu untuk mempertahankan masa hidup node dan menurunkan transmisi energi daripada PEGASIS. https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/3638
spellingShingle Muhammad Riko Anshori Prasetya
Waskhito Wibisono
Peningkatan Kinerja Protokol PEGASIS Dengan Pembagian Area Dan Pembentukan Chain Secara Adaptif
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
title Peningkatan Kinerja Protokol PEGASIS Dengan Pembagian Area Dan Pembentukan Chain Secara Adaptif
title_full Peningkatan Kinerja Protokol PEGASIS Dengan Pembagian Area Dan Pembentukan Chain Secara Adaptif
title_fullStr Peningkatan Kinerja Protokol PEGASIS Dengan Pembagian Area Dan Pembentukan Chain Secara Adaptif
title_full_unstemmed Peningkatan Kinerja Protokol PEGASIS Dengan Pembagian Area Dan Pembentukan Chain Secara Adaptif
title_short Peningkatan Kinerja Protokol PEGASIS Dengan Pembagian Area Dan Pembentukan Chain Secara Adaptif
title_sort peningkatan kinerja protokol pegasis dengan pembagian area dan pembentukan chain secara adaptif
url https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/3638
work_keys_str_mv AT muhammadrikoanshoriprasetya peningkatankinerjaprotokolpegasisdenganpembagianareadanpembentukanchainsecaraadaptif
AT waskhitowibisono peningkatankinerjaprotokolpegasisdenganpembagianareadanpembentukanchainsecaraadaptif