Penerapan Algoritma Pillar Untuk Inisialisasi Titik Pusat K-Means Klaster Dinamis

K-Means merupakan algoritma yang digunakan untuk melakukan pengklasteran data. Namun, k-means memiliki masalah dalam sensitivitas penentuan partisi awal jumlah klaster. Penelitian terkait menyatakan algoritma k-means tergantung pada penentuan titik pusat klaster awal. Pemilihan pusat klaster awal s...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ketut Agus Seputra, I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2020-12-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Online Access:https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/2538
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1823860704374947840
author Ketut Agus Seputra
I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya
author_facet Ketut Agus Seputra
I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya
author_sort Ketut Agus Seputra
collection DOAJ
description K-Means merupakan algoritma yang digunakan untuk melakukan pengklasteran data. Namun, k-means memiliki masalah dalam sensitivitas penentuan partisi awal jumlah klaster. Penelitian terkait menyatakan algoritma k-means tergantung pada penentuan titik pusat klaster awal. Pemilihan pusat klaster awal secara acak cenderung menghasilkan klaster yang berbeda. Sehingga untuk menentukan klaster terbaik harus dilakukan dengan memperhatikan nilai Sum Sequare Error yang terkecil. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penentuan klaster dilakukan dengan menggunakan algoritma pillar. Algoritma pillar menentukan titik pusat klaster dengan memilih data dengan nilai euclidean paling jauh dari titik pusat klaster. Namun pemilihan titik klaster tetap memperhatikan kemungkinan data outlier. Pengujian dilakukan dengan menetapkan satu buah klaster awal sebagai inisialisasi skaligus sebagai klaster pembanding untuk menentukan kualitas klaster berikutnya. Penelitian ini menggunakan data set ruspini dan iris. Untuk data ruspini terdiri dari 76 data set, sedangkan data iris terdiri dari 150 data set. Klaster Pillar memiliki nilai Sum Sequere Error, Variance Cluster, dan Davies yang lebih kecil dibandingkan klaster dinamis pada data set ruspini. Nilai tersebut secara berurutan untuk algoritma pillar adalah 0.28, 0.11, 7.30, 5.88. Untuk data set iris nilai Sum Square Error lebih tinggi dibandingkan dengan klaster dinamis yaitu 0.34. Sedangkan algoritma klaster dinamis memiliki nilai 0.32. Hal tersebut disebahkan penentuan data outlier pada iris data set yang tidak akurat. Ketidakakurantan tersebut berasal dari data yang bersifat multivariat, sehingga memungkinkan data outlier menjadi centroid awal klaster. Sehingga jika dilihat dari nilai validitas SSE, algoritma pillar k-means klaster dinamis masih kurang bekerja optimal dibandingkan dengan algoritma k-means klaster dinamis.
format Article
id doaj-art-0aab9b2e715f414696c91a3ef21e12aa
institution Kabale University
issn 2355-7699
2528-6579
language Indonesian
publishDate 2020-12-01
publisher University of Brawijaya
record_format Article
series Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
spelling doaj-art-0aab9b2e715f414696c91a3ef21e12aa2025-02-10T10:42:16ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792020-12-017610.25126/jtiik.2020762538623Penerapan Algoritma Pillar Untuk Inisialisasi Titik Pusat K-Means Klaster DinamisKetut Agus Seputra0I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya1Universitas Pendidikan GaneshaUniversitas Pendidikan Ganesha K-Means merupakan algoritma yang digunakan untuk melakukan pengklasteran data. Namun, k-means memiliki masalah dalam sensitivitas penentuan partisi awal jumlah klaster. Penelitian terkait menyatakan algoritma k-means tergantung pada penentuan titik pusat klaster awal. Pemilihan pusat klaster awal secara acak cenderung menghasilkan klaster yang berbeda. Sehingga untuk menentukan klaster terbaik harus dilakukan dengan memperhatikan nilai Sum Sequare Error yang terkecil. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penentuan klaster dilakukan dengan menggunakan algoritma pillar. Algoritma pillar menentukan titik pusat klaster dengan memilih data dengan nilai euclidean paling jauh dari titik pusat klaster. Namun pemilihan titik klaster tetap memperhatikan kemungkinan data outlier. Pengujian dilakukan dengan menetapkan satu buah klaster awal sebagai inisialisasi skaligus sebagai klaster pembanding untuk menentukan kualitas klaster berikutnya. Penelitian ini menggunakan data set ruspini dan iris. Untuk data ruspini terdiri dari 76 data set, sedangkan data iris terdiri dari 150 data set. Klaster Pillar memiliki nilai Sum Sequere Error, Variance Cluster, dan Davies yang lebih kecil dibandingkan klaster dinamis pada data set ruspini. Nilai tersebut secara berurutan untuk algoritma pillar adalah 0.28, 0.11, 7.30, 5.88. Untuk data set iris nilai Sum Square Error lebih tinggi dibandingkan dengan klaster dinamis yaitu 0.34. Sedangkan algoritma klaster dinamis memiliki nilai 0.32. Hal tersebut disebahkan penentuan data outlier pada iris data set yang tidak akurat. Ketidakakurantan tersebut berasal dari data yang bersifat multivariat, sehingga memungkinkan data outlier menjadi centroid awal klaster. Sehingga jika dilihat dari nilai validitas SSE, algoritma pillar k-means klaster dinamis masih kurang bekerja optimal dibandingkan dengan algoritma k-means klaster dinamis. https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/2538
spellingShingle Ketut Agus Seputra
I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya
Penerapan Algoritma Pillar Untuk Inisialisasi Titik Pusat K-Means Klaster Dinamis
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
title Penerapan Algoritma Pillar Untuk Inisialisasi Titik Pusat K-Means Klaster Dinamis
title_full Penerapan Algoritma Pillar Untuk Inisialisasi Titik Pusat K-Means Klaster Dinamis
title_fullStr Penerapan Algoritma Pillar Untuk Inisialisasi Titik Pusat K-Means Klaster Dinamis
title_full_unstemmed Penerapan Algoritma Pillar Untuk Inisialisasi Titik Pusat K-Means Klaster Dinamis
title_short Penerapan Algoritma Pillar Untuk Inisialisasi Titik Pusat K-Means Klaster Dinamis
title_sort penerapan algoritma pillar untuk inisialisasi titik pusat k means klaster dinamis
url https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/2538
work_keys_str_mv AT ketutagusseputra penerapanalgoritmapillaruntukinisialisasititikpusatkmeansklasterdinamis
AT inyomansaputrawahyuwijaya penerapanalgoritmapillaruntukinisialisasititikpusatkmeansklasterdinamis