Studi Tematik Ayat-Ayat Maḥabbah Perspektif al-Sha’rāwī dalam Tafsīr al- Sha’rāwī
Tulisan ini berusaha mengkaji lebih dalam mengenai hakikat maḥabbah kepada Allah dan Rasul-Nya dalam perspektif al-Sha’rāwī. Ada dua hal penting yang hendak dijadikan kajian secara mendalam melalui satu tokoh dalam tulisan ini diantaranya: bagaimana kedudukan maḥabbah dalam Al-Qur’an, dan bagaimana...
Saved in:
| Main Authors: | , |
|---|---|
| Format: | Article |
| Language: | Arabic |
| Published: |
Institut Agama Islam Negeri Kediri
2024-08-01
|
| Series: | Canonia Religia |
| Subjects: | |
| Online Access: | https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/canoniareligia/article/view/1440 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Tulisan ini berusaha mengkaji lebih dalam mengenai hakikat maḥabbah kepada Allah dan Rasul-Nya dalam perspektif al-Sha’rāwī. Ada dua hal penting yang hendak dijadikan kajian secara mendalam melalui satu tokoh dalam tulisan ini diantaranya: bagaimana kedudukan maḥabbah dalam Al-Qur’an, dan bagaimana Sheikh Muhammad Mutawallī Al-Sha’rāwī mengungkap hakikat maḥabbah dalam tafsirnya, Tafsīr al-Sha’rāwī. Kajian termasuk penelitian tematik atas ayat-ayat al-Qur’an berdasarkan penafsiran tokoh dalam karya tafsirnya. Penelitian ini termasuk kajian kepustakaan yang menjadikan Tafsīr al-Sha’rāwī sebagai sumber primer dan literatur-literatur yang berkaitan dengan topik penelitian sebagai sumber sekunder. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deksriptif-analitis. Hasil penelitian mengungkap bahwa al-Sha’rāwī menempatkan posisi maḥabbah dalam Al-Qur’an menjadi tingkat tertinggi di atas segalanya, karena cinta kepada Allah yaitu maḥabbatullah dapat dijadikan sebagai pengingat dalam melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, serta mampu meninggalkan hal-hal yang buruk dan dapat meningkatkan ketakwaan seorang hamba kepada-Nya. Al-Sha’rāwī dalam mengungkap hakikat maḥabbah dalam tafsirnya memberikan gambaran, yang mana seorang mukmin harus selalu terhubung dengan Allah Swt. yang Maha Tinggi serta bertawakal kepada-Nya semata, karena seorang mukmin mengetahui bahwa tawakal kepada Allah berarti anggota tubuh bekerja dan hati bertawakal. |
|---|---|
| ISSN: | 3021-8578 |